Ritualnya berupa pemukulan bedug masjid menara Kudus yang sangat dibanggakan warga setempat.
Menurut situs Warisan Budaya Tak Benda Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tradisi ini merupakan peninggalan dari Sunan Kudus sejak 450 tahun lalu. Dandangan berawal dari kebiasaan para santri yang berkumpul di depan Masjid Menara Kudus menunggu penetapan awal puasa.
Namun kini tradisi tersebut berkembang dengan rangkaian kegiatan beragam seperti Kirab budaya, dan mengundang ramainya para pedagang disekitar masjid.
4. Meugang di Aceh
Aceh memiliki tradisi yang tak kalah unik dari daerah lainnya. Lebih kental dengan unsur keagamaannya, yakni tradisi Meugang.
Dimana sebelum memasuki bulan Ramadhan, masyarakat Aceh akan beramai-ramai membeli daging sapi dan memasaknya.
Lalu hidangan tersebut akan disantap bersama dengan keluarga, tetangga bahkan banyak pula yang mengundang anak yatim dan fakir miskin untuk makan bersama.
Tradisi ini diyakini sudah ada sejak jaman Kerajaan Aceh Darussalam. Dimana sang RAja memerintahkan kepada Balai Fakir, badan yang menangani fakir miskin dan duafa, untuk membagikan daging, pakaian, dan beras kepada masyarakat sesaat menjelang Ramadhan.
Dan tradisi tersebut tetap dipertahankan dilingkungan masyarakat.
5. Malamang di Padang
Tidak jauh dari namanya, Malamang adalah tradisi memasak Lemang. Yakni makanan khas masyarakat Minang yang terbuat dari beras ketan.
Cara memasaknya sangat unik, yakni dimasukkan kedalam bambu panjang yang sebelumnya sudah dialasi dengan daun pisang kemudian dibakar.
Tradisi ini masih banyak dilakukan oleh warga Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, dimana dilakukan sepekan hingga sehari menjelang bulan suci Ramadhan. Dan LEmang akan dibagi-bagikan untuk keluarga tetangga dan kerabat.
6. Nyadran di pesisir pantai Jawa Tengah
Tradisi Nyadran adalah tradisi berziarah kubur sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Biasanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki keluarga yang sudah meninggal, dengan mendatangi makamnya untuk membersihkan dan mendoakannya.
Tradisi ini masih banyak dilakukan masyarakat di pesisir pantai utara Jawa Tengah.
Kata nyadran sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yakni sraddha yang berarti keyakinan. Orang-orang akan mendoakan mendiang orang tua dan saudaranya tersebut saat melakukan nyadran.