Wabah LSD Hantui Peternak Sapi KBB, Ini yang Bakal Dilakukan Dispernakan

JABAR EKSPRES – Peternak sapi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini dibayang-bayangi wabah penyakit baru setelah ditemukan seekor sapi terindikasi Lumpu Skin Disease (LSD).

Seekor sapi perah di Kampung Batuloceng, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, KBB ditemukan terindikasi LSD oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) KBB.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disprenakan KBB, Acep Rohimat mengatakan, saat ini Dispernakan telah mengambil sampel untuk di uji laboratorium mengenai dugaan virus LSD itu.

”Untuk kasus LSD di Bandung Barat kemarin di Batuloceng sudah ada, tapi hasilnya belum fix. Karena harus disesuaikan dengan hasil Lab impact di Subang,” kata Acep, Kamis (9/3).

Dispernakan juga akan melakukan langkah-langkah pencegahan dengan cara melakukan penyemprotan ke kandang ternak, mengurangi vektor (seperti lalat dan nyamuk) di wilayah sapi yang diduga terpapar LSD.

”Kita berharap itu bukan LSD. Tapi kita sudah wanti-wanti ke teman-teman medis dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) agar waspada wabah LSD,” jelasnya

Selain menjaga kebersihan serta penyemprotan disinfektan kandang sapi, Dispernakan juga akan melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak.

Saat ini Pemda Bandung Barat sudah menyediakan sebanyak 10.000 dosis vaksin. Sedangkan 7.000 dosis vaksin sudah disuntikan ke ribuan sapi perah di sentra peternakan sapi yaitu di wilayah Lembang.

”(Dosis vaksin) Untuk hewan ternak sapi perah kita sudah bagi rata, kita sebar di Lembang, Sarimukti, Parongpong, Cisarua  kita juga udah sebarkan,” terangnya.

Walaupun begitu, Acep meminta supaya para peternak tidak perlu khawatir. Karena sapi yang terpapar LSD tidak akan separah terpapar virus penyakit mulut dan kuku (PMK) waktu lalu.

Lebih lanjut ia mengingatkan supaya peternak segera melapor apa bila mendapati ciri-ciri gejala sapi yang terpapar LSD.

Gejala tersebut biasanya terlihat dari penurunan produksi susu secara signifikan, nafsu makannya menurun, mengalami demam tinggi antara 40 derajat Celcius, dan menimbulkan lesi/kerusakan terhadap kulit hewan seperti bisul hampir di seluruh tubuh hewan.

”Peternak jangan gusar kayak PMK kemarin lah, tenang-tenang saja, yang pasti kandang harus bersih, lalu lintas orang dan ternak harus dibatasi, ternak yang baru yang datang pun jangan langsung disatukan, harus di isolasi dulu selama 14 hari,”  tutupnya. (mal/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan