Waspada! Korban Tewas Difteri di Garut Bertambah

BANDUNG – Kasus meninggal akibat wabah Difteri di Desa Sukahurip ,Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) kini bertambah menjadi 8 orang.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Rochayadi, penambahan kasus meninggal difteri di Garut juga telah masuk kedalam sistem laporan Dinkes.

“Betul bertambah jadi 8 orang (meninggal). Dan itu sudah masuk laporannya ke kami (Dinkes Jabar),” katanya saat dikonfirmasi, Selasa 28 Februari 2023.

Rochayadi menambahkan, kasus meninggal akibat wabah difteri di Garut kebanyakan korban tidak menjalani perawatan di Fasilitas Kesehatan (Faskes).

“Karena kalau yang dirawat itu, justru kalau sudah pada sembuh.  Jadi berdasarkan update perkembangan ada 15 orang terkonfirmasi, dan 4 orang terkonfirmasi positif (Difteri) tapi tidak ada gejala,” ujarnya.

Melihat adanya penambahan kasus di Garut, ia mengaku bahwa pihaknya bersama Dinkes Kabupaten Garut tengah berupaya melakukan pemberian Vaksinasi atau imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT)

“Jadi setelah kita telusuri data yang memang targetan untuk diberikan vaksinasi tambahan itu punya total sasarannya sekitar 11.220 orang. Jadi rencananya kami dari kemarin hari Senin (27/2)sampai dengan Minggu depan akan terus melakukan pengejaran pemberian vaksinasi supaya yg 11 ribu ini bisa ter vaksinasi (DPT),” ungkapnya.

Anak-Anak Khususnya di Garut Harus Selesaikan Vaksinasi

 

Selain itu, agar wabah difteri di Garut ini tidak semakin menyebar, Rochayadi mengungkapkan bahwa akan terus mendorong kabupaten kota untuk kembali memasifkan pemberian vaksinasi kepada masyarakat

“Tentunya itu tetap kita akan bekerjasama dengan kabupaten kota Untuk melakukan surveilans (pendeteksian) terhadap kasus yang dicurigai dari difteri ini. Tapi itu tentunya harus mengepush atau mendorong masing-masing kabupaten kota untuk mengiatkan capaian vaksinasi dari DPT ini,” ucapnya.

Bahkan ia juga mengimbau masyarakat, agar melakukan pemberian vaksinasi atau imunisasi kepada anaknya jika belum lengkap.

“Jadi karena vaksinya sudah ada dan didrop juga, tinggal melakukan pencapaian sasaran saja, dan kami juga mengimbau masyarakat hususnya ibu-ibu terutama yang anaknya yang belum mendapatkan vaksinasi dasarnya belum terselesaikan, itu harus mengejar. Khususnya di Garut,” pungkasnya. (san)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan