5. Suka Melirik wanita lain
Laki-laki yang masih suka melirik wanita lain padahal sudah memiliki pasangan, akan berpotensi pada terjadinya konflik bahkan sampai pada perselingkuhan.
Bila ini terjadi sebelum adanya ikatan pernikahan, maka sebaiknya segera tinggalkan untuk mencari yang baik dan setia.
6. Mempunyai penghasilan haram.
Seorang lelaki yang memiliki penghasilan haram, maka akan memberikan nafkah yang haram pula untuk keluarganya. Bisa dibayangkan apa jadinya bila setiap hari anak dan istrinya makan uang haram.
Maka keberkahan jauh dari keluarga ini, ibadahnya akan sangat sulit diterima dan potensi terjadi masalah yang bertubi-tubi akan terus terjadi. Wallahu alam.
Dalam Al-Qur’an surat An Nisa ayat 29 dijelaskan:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta satu sama lain dengan cara yang batil, kecuali jika itu adalah jual beli dengan persetujuan kalian bersama.”
7. Tidak cemburu
Lelaki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya disebut Dayyuts,
Hal ini berbahaya, karena bisa berpotensi terjadinya maksiat terhadap sang istri dan akan ada pembiaran dari suami.
Ada hadis yang menjelaskan tentang hal ini:
“Tiga golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka: pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya).” (Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 2512)
8. Peminum Alkohol
Minuman keras yang memabokan seperti Khamr atau Alkohol sangat dilarang dalam islam, Karena dia akan kehilangan akalnya saat kondisi mabok.
Selain itu, Pemabok termasuk dalam salah satu orang yang tidak akan masuk surga, Lalu bagaimana akan membawa keluarganya ke surga bila dia sendiri sudah dijamin tidak akan bisa masuk surga.
“Ada tiga orang yang tidak masuk surga: (1) ad-dayyuts, (2) wanita yang ar-rajulah, dan (3) pecandu khamr.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 10800, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 2367)
9. Membuat istri menjadi pemimpin rumah tangga
Lelaki ditakdirkan terlahir sebagai pemimpin rumah tangga, bila lelaki menyerahkan kepemimpinannya kepada istrinya, maka harga dirinya akan hilang.
Kekuatan dan kewenanganya akan berkurang dan keluarga tidak akan bisa kokoh menghadapi masalah.