“Bagi yang mendapat hadiah mobil listrik nantinya di surat kendaraan boleh beda nama, misalkan yang mendaftar di EV Language anaknya, maka nama di surat kendaraan boleh nama ayahnya,” kata Dimas.
Lebih lanjut Dimas mengatakan, pameran EV Language di TSM Bandung lebih menonjolkan pendidikannya.
“Hadiah mobil listrik sebagai daya tarik saja, jadi di mana lagi ada belajar bahasa asing mendapatkan hadiah mobil listrik, pastinya yang mendapat hadiah adalah peserta didik basic atau awal belajar,” ungkap Dimas.
Dimas menambahkan, oerkembangan EV Language selama ini cukup bagus dan signifikan, “Karena EV Language mengajarkan peserta didik beberapa bahasa, yakni bahasa Inggris, Korea, Jepang, dan Mandarin, pastinya tujuan kami membangun anak bangsa agar bisa bersaing dengan negara lain,” ujarnya.
“Saat ini peserta didik menggemari bahasa Korea, karena mungkin sekarang lagi demam K-Pop, untuk yang belajar bahasa Inggris banyak juga,” pungkas Dimas.