JABAR EKSPRES – Presiden Joko Widodo mendesak Basarnas memiliki akses drone rescue untuk mempercepat pencarian orang dan membantu jika terjadi bencana.
Presiden Jokowi menilai Basarnas masih memiliki banyak peralatan, salah satunya drone rescue atau penyelamatan dengan drone.
“Penggunaan teknologi untuk mempercepat operasi pencarian dan penyelamatan sangat penting, meskipun sebelumnya kami menjelaskan beberapa perangkat yang sudah ada, tetapi saya piker Basarnas masih banyak yang harus dilakukan, misalnya ‘penyelamatan drone’. Saya sudah meilhat drone, tapi drone itu untuk mengevakuasi belum punya, kan? Belum,” kata Presiden Jokowi, Kamis, saat berpidato dalam rapat kerja di markas besar Basarnas Jakarta.
Selain drone rescue, Presiden menyebutkan alat lain yang Ia yakinkan efektif membantu dan mencari korban bencana, seperti robot ular yang sudah Amerika Serikat dan Jepang gunakan.
Kepala Negara kemudian juga menekankan pentingnya robotic diving dalam pencarian korban di kedalaman lebih dari 1.000 meter.
“Untuk efisiensi pekerjaan penyelamatan dan pencarian di kedalaman lebih dari seribu meter, lebih dari satu Kilometer, ada ‘penyelam robot’ di mana seseorang tidak menyelam, tetapi menyuruh robotnya untuk menyelam. Basarnas harus segera memiliki hal-hal seperti itu,” kata Presiden. Kepala negara juga menyebutkan teknologi mirip “Iron Man”, atau ‘setelan jet‘ yang akan mereka gunakan untuk mencari korban hingga ketinggian 12.000 kaki.
Presiden Jokowi juga meminta Basarnas mengirimkan anggaran untuk mendapatkan alat tersebut ke Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Menurut Presiden Jokowi, alat-alat tersebut tidak hanya mereka gunakan untuk mempercepat operasi SAR. Tetapi juga untuk melindungi personel tim SAR atau Basarnas.
“Saya tidak tahu apakah ada anggaran atau tidak. Tentu saja, jika tidak ada anggaran, segera ajukan anggarannya nanti. Pak Menko, Menteri Seskab, agar segera memiliki peralatan yang tadi saya sampaikan,” katanya.