Kementerian PUPR Akan Ambil Alih Wisma Atlet Setelah Lama Dibiarkan Kosong

JABAREKSPRES – Keberadaan Wisma Atlet yang menjadi rumah sakit perawatan pasien Covid-19 keberadaannya kini sudah tidak ada aktivitas lagi.

Bahkan rumah sakit Covid-19 gedung bertingkat itu, kalangan nitizen banyak yang menyebutnya sebagai tempat angker.

Menanggapi kondisi ini Direktur Jendral Perumahan, Kementerian PUPR Iwan Suprijanto berencana akan kembali mengelola wisma atlet tersebut.

Wisma Atlet rencananya akan kembali diserahkan kepada Sekretariat Negara sebagai pemilik aset.

‘’Jadi wisma atlet akan kembali difungsikan sebagai mana mestinya,’’ kata Iwan kepada wartawan, Sabtu, (4/2).

Kementerian PUPR sudah siap melakukan serah terima kembali Wisma Atle dari BNPB, kemudian akan diserahkan kepada skretarian negara.

Sebagai langkah awal Kementerian PUPR bersama BNPB sedang melakukan pendataan aset milik kementerian atau lembaga yangfa da di dalam gedung itu.

Pendataan dilakukan untuk menginventarisir jumlah aset yang terdapat di wisma atlet agar nantinya dilakukan perawatan aset.

Iwan mengatakan, adanya isu bahwa gedung jadi mangkrak adalah tidak benar. Sebab,  kondisi wisma atlet ketika diisi sebagai rumah sakit darurat sudah dalam keadaan siap pakai.

“Kami tegaskan kembali bahwa gedung Kemayoran tidak mangkrak sebagaimana informasi yang beredar luas di lapangan,’’ ujarnya.

Iwan menambahkan, untuk pemeliharaan gedung tetap akan dilakukan dan Kementerian PUPR tidak akan membiarkan bangunan tersebut jadi terbengkalai.

‘’Kami akan tetap merawatnya sebaik mungkin untuk bisa dikembalikan sebagaimana fungsinya sebagai hunian,” kata Iwan.

Sebelumnnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah menyebutkan bahwa kondisi gedung itu dalam kondisi kosong dan tidak terawat.

Dia menginginkan agar wisma Atlet dapat dimanfaatkan oleh Pemprov DKI untuk menjadi Rumah Susun Sewa (Rusunawa).

Namun, rencana itu gagal setelah terjadi Pandemi Covid-19 dan difungsikan sebagai rumah sakit darurat.

Untuk diketahui, wiswa atlet dijadikan rumah saki darurat untuk penanganan pasien Covid-19 pada 2020-2021 lalu. Namun setelah Covid-19 melandai gedung bertingkat itu tidak lagi difungsikan.

Pemerintah sendiri lebih merekomendasikan pasien Covid-19 untuk di rujuk ke rumah sakit daerah terdekat yang sudah memiliki fasilitas lengkap.

Selang berjalannya waktu, pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu berangsur sembuh, dan keberadaan relawan tenaga kesehata yang ditugaskan di rumah sakit tersebut sudah ditarik. (yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan