BANDUNG – Kebutuhan komoditas beras dan minyak goreng di Kota Bandung saat ini sedang jadi sorotan, sebab kenaikan hingga kelangkaan barang tengah terjadi.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, guna menjaga stok tetap aman hingga Idul Fitri mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) akan menggelar pasar dan bazar murah.
Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar secara rutin di seluruh pasar tradisional dan ritel.
“Dua sampai tiga hari ke belakang, banyak info beredar tentang kelangkaan minyak goreng di daerah Jateng, Jatim, dan Jabar,” kata Ema, Jumat (3/2).
Dia mengakui, untuk ketersediaan minyak goreng (migor) bersubsidi dengan harga Rp 14 ribu per liter, saat ini tengah mengalami kelangkaan.
“Migor subsidi mengalami kelangkaan. Padahal biasanya di bulan Ramadan demandnya tinggi,” ujar Ema.
“Pemantauan di 37 pasar tradisional yang ada di Kota Bandung terus dilakukan. Terutama di masa-masa mendekati Ramadan,” lanjutnya.
Menurut Ema, pemantauan secara intens perlu dilakukan, sebab ketika satu komoditi mengalami kenaikan harga, potensi merembet pada kebutuhan lainnya bisa terjadi, terutama saat menjelang Ramadhan.
“Minyak goreng “Minyakita” jangan ampe kosong. Itu yang harus lebih optimal dipantau,” tegasnya.
Ema mengimbau, untuk terus menjaga stabilitas stok komoditi primer, maka jangan sampai ada tumpang tindih program pasar murah yang disediakan Pemkot Bandung maupun pihak lain.
“Persoalan ini kita harus paham. Pengaturan waktu antara kegiatan yang dilaksanakan Disdagin dan yang disediakan tim lain seperti PKK harus bisa ditelaah dulu,” ucapnya.
“Jangan sampai terlalu berlebihan di satu titik jadinya,” tukas Ema.
Sementara itu, Sekretaris Disdagin Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha memaparkan, dari hasil pemantauan di 8 pasar dan ritel, komoditi yang paling krusial stoknya yakni beras medium.
“Harga acuan beras medium itu Rp 9.450, tapi sekarang sudah merangkak ke Rp10.750,” papar Dedi.
“Begitupun dengan harga cabai rawit, cabai merah tanjung, bawang merah, dan migor mengalami kenaikan meski tidak terlalu signifikan,” pungkasnya. (bas)