Stok Terbatas, Harga Beras di Kota Bandung Meroket!

BANDUNG – Harga beras di Kota Bandung kembali meroket. Hal tersebut disebabkan kurang stok besar lokal yang terjadi pada pertengahan tahun 2022 lalu hingga saat ini.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kurnia mengatakan, dirinya mengalami kesulitan untuk mendapatkan ketersediaan beras lokal dari distributor.

“Beras lokal susah, dari Juli 2022 sampai sekarang masih belum normal,” ujar Kurnia saat ditemui Jabar Ekspres di Pasar Kosambi, Kamis 2 Februari 2023.

Minimnya stok beras lokal yang dijual di pasar tradisional menyebabkan harga beras meroket saat ini. “Harga pasti naik karena stok sedikit, cuman bertahap dari Rp 500, Rp 1.000, tertinggi bisa sampai Rp 2.000 kenaikannya per kilo gram,” ungkap Kurnia.

Menanggapi hal tersebut, Badan Urusan Logistik (BULOG) mengimpor 500 ribu ton beras sebagai upaya tersedianya pasokan cadangan beras pemerintah, dan menstablikan harga beras di pasaran.

Kendati demikian, masalah kembali muncul. Pendistribusian yang belum dilakukan secara masif dan sistem pengiriman melalui distributor, menjadi penyebab tingginya harga beras.

“Kita beli harga beras yang disuplai dari Bulog melalui distributor, harganya tidak sesuai, ada kenaikan. Makannya kita selaku pedagang kembali menaikan harga. Dari Bulog Rp 9.500, kemudian naik lagi di pihak distributor, kita mau gak mau naikin lagi harga,” tambahnya.

Kurnia berharap agar proses pendistribusian, Bulog bisa turun langsung untuk menjangkau para pelaku usaha khususnya para pedagang beras. Agar terjalinnya kesepakatan terkait harga penjualan beras.

“Saya selaku penjual inginnya sistem pendistribusian langsung dilakukan oleh Bulog, seperti dulu, jadi penjual bisa transaksi secara langsung. Kalau sekarang selalu di arahinnya ke distributor, jadi mau gak mau kita menyusuaikan harga juga,” pungkasnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan