JABAREKSPRES.COM, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendorong pengembangan di Kecamatan Bogor Selatan dengan menggali potensi melalui pembentukan Kampung Tematik.
Hal itu diungkapkan Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat Kecamatan Bogor Selatan, Rabu (25/1).
Menurutnya, dengan memaksimalkan penataan Kampung Tematik diharapkan dapat meningkatkan kemandirian daerah dan sebagai terobosan dalam percepatan pemulihan ekonomi di lingkungan masyarakat.
Keberadaan Kampung Tematik, sambung dia, akan memberi dampak simbiosis mutualisme bagi masyarakat, tentunya dengan mengemas beragam peluang yang melibatkan pelaku usaha UMKM sekitar.
“Kami akan wewujudkan Kampung Serdadu serba durian tematik di Rancamaya, Bukit Tupai di Pamoyanan dan arum jeram di Bondongan itu menjadi prioritas utama,” ungkapnya dikutip Kamis, 26 Januari 2023.
Selain itu, kata dia, hadirnya dua program Pemkot Bogor yakni, Bumi Ageung Batutulis dan Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) Bogor Selatan termasuk menjadi daya bangkit perekonomian baru di wilayah Selatan.
Sebagaimana diketahui kawasan Batutulis akan direvitalisasi Pemkot Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) untuk dijadikan tempat yang bersejarah memunculkan Kejayaan Pajajaran pusat kesundaan di Kota Bogor.
Dia menekankan, keberadaan Kampung Tematik terbukti dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Seperti, Kampung Tematik AEO Mulyaharja yang telah beroperasional memberikan banyak manfaat bagi warga.
“Ya, sebagaimana kita ketahui bersama warga yang menganggur sudah bekerja disitu, warga yang terdampak PHK juga sudah bekerja disitu, ibu-ibu yang awalnya mengandalkan pekerjaan suaminya sudah bekerja disitu, sudah memberikan alternatif pendapatan lain bagi keluarganya,” bebernya.
Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, wilayah Bogor Selatan memiliki karakteristik tersendiri dengan dua wajah yang terbilang unik. Pertama yakni wajah glowing Bogor Selatan di Mulyaharja dan Kampung Tematik.
Meski begitu, dirinya berpesan ada sejumlah catatan yang masih perlu diperhatikan dalam penataan dan perbaikan.
Dia mencontohkan, seperti daerah yang belum dialiri air bersih, usulan-usulan warga yang terus diajukan namun belum mendapatkan prioritas agar disisir kembali dan dicek untuk segera terealisasi yang bersifat darurat, termasuk relokasi titik rawan bencana dan lainnya.