Jabarekspres.com – Sejumlah Desa di Kabupaten Bogor hingga kini masih mengerjakan pembangunan infrastruktur melalui Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade).
Padahal, anggarannya berasal dari dana bantuan keuangan Pemkab Bogor program Satu Miliar Satu Desa alias Samisade 2022.
Pengerjaan yang masih berjalan itu dikhawatirkan dapat menjadi temuan aparat berwenang, dalam hal ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah memberikan warning kepada para kepala desa untuk segera menyelesaikan pembangunan dengan menggunakan dana Samisade.
”Peraturannya bahwa sampai akhir februari ini diharapkan dapat selesainya, agar sampai bulan ke tiga di akhir maret, semua laporan sudah selesai,” kata Renaldi Yushab kepada Jabarekspres.com, Rabu (25/1/).
Dia mengaku sudah meminta aparat di wilayah, tim verifikasi di kecamatan melakukan pemantauan terhadap desa – desa yang pekerjaannya belum selesai.
”Setiap tahun inspektorat mengaudit, semua kegiatan di desa termasuk bantuan keuangan infrastruktur,” ucapnya.
Pemkab Bogor sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp 395 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor tahun 2022 untuk mensukseskan program samisade tersebut.
Tim verifikasi di kecamatan pun diminta untuk melakukan monitoring, pemantauan terkait batas waktu dalam setiap pengerjaan di desa.
”Kalau ada seperti itu ( tidak sesuai target) di lapangan, tim verifikasi akan turun, banyak atau tidak, terpenuhi tidak dari sisi anggaran, dengan aspek teknisnya, kalau terjadi hal yang tadi, tidak sesuai target, ada sanksi,” pungkasnya.
Kendati demikian, di Tahun 2023 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali menganggarkan bantuan infrastruktur Samisade sebesar Rp 407 miliar. (sfr)