“Kalau soal polusi cahaya astronomi paling ribut soal itu. Tapi ada yang gak bisa ribut yakni hewan-hewan nokturnal atau binatang yang amat bergantung pada cahaya natural. Misalnya, penyu sangat bergantung pada bulan purnama, bayangkan kalau cahaya itu jadi membingungkan mereka,” jelasnya.
Premana menjelaskan, polusi cahaya sebenarnya jenis polusi yang bisa dicegah dengan mudah jika semua pihak mau serius. Dari sisi regulasi misalnya membuat aturan pemanfaatan cahaya. Apabila tidak bisa dengan langkah sederhana yaitu membuat tudung lampu. “Di Indonesia belum ada (aturan khusus), namun sebenarnya sudah ada peraturan gubernur dan presiden tentang perlindungan terkait observatorium. Hanya saja turunnya belum sampai ke regulasi menekan polusi cahaya,” katanya.
“Observatorium Bosscha konsisten membuat tudung lampu di bagi ke masyarakat. Intinya bukan kita mendorong manusia hidup dalam gelap, tapi posisinya lampunya ke bawah, karena yang perlu diterangi kan di bawah,” tutup Premana. (mg1)
