Jabarekspres.com –Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kabupaten Bogor berencana akan merevitalisasi tiga pasar dan membangun satu pasar rakyat pada tahun ini.
Pembangunan itu rencananya akan dibangun di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri berdiri di lahan milik pemerintah daerah dan akan menelan anggaran hingga Rp 10 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor.
“Kebetulan pemkab punya tanah disana, jadi tidak perlu beli, kita gunakan APBD sekitar 10 milyar, “kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Bogor, Dedi Henardi kepada media, Jumat (13/1).
Rencana nya pembangunan di wilayah Kecamatan Gunung Putri itu akan masuk lelang pada bulan Maret mendatang. Sehingga ketika pemenang tender sudah ada bisa langsung dilakukan pengerjaan.
“Saya akan mulai dari sekarang agar lelang bisa masuk di bulan Maret, dan Juni atau Juli sudah mulai pembangunan,”tambahnya.
Selain itu, Disdagin juga merencanakan revitalisasi di tiga pasar yakni, Cisarua, Cigombong dan Cibinong. Revitalisasi dilakukan agar pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bogor, dapat memperoleh Sertifikasi SNI.
Hal ini dilakukan agar sesuai dengan memiliki standarisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Semua revitalisasi di tiga ini dalam rangka peningkatan SNI, kalau Pasar Cisarua pembuatan IPAL,”lanjutnya.
Lebih lanjut, kata Dedi Henardi, banyak di wilayah Kabupaten Bogor meminta untuk direvitalisasi. Namun dikarenakan anggarannya minim jadi hanya tiga dulu yang dilakukan revitalisasi.
“Sebetulnya banyak yang minta, tapi anggaran kita minim, jadi tahun ini tiga dulu, mudah mudahan nanti bisa revitalisasi yang lainnya,” ujarnya.
Untuk diketahui saat ini kondisi pusat penjualan tradisonal di Kabupaten Bogor itu, butuh penataan dengan dilakukan revitaliasi agar kondisinya tidak terlihat kumuh.
Pengelolaan pasar juga harus dilakukan penataan agar manejemen bisa menjadi baik. Namun untuk melakukan itu kebijakannya ada di PD Pasar Togaha.
Kekumuhan biasanya terjadi akibat tidak displinnya para pedagang sampah dalam mengelola sampah. Bahkan, para pedagang lebih mengandalkan pengelola untuk melakukan kebersihan. Sebab, para pedagang sudah merasa membayar retribusi.
Hingga berita ini diterbitkan, Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan belum bisa dihubungi terkait banyaknya pasar yang minta direvitalisasi. (sfr/yan)