JABAR EKSPRES- Dr. Hotman Paris Hutapea, S.H., LL.M., M.Hum. Adalah pengacara kondang di Indonesia yang terkenal karena gayanya yang flamboyan. Selain menjadi pengacara sukses, Hotman juga merupakan seorang presenter, pengusaha dan investor dengan berbagai lini bisnis.
Di balik gaya hidupnya yang glamour berkat kesuksesannya sebagai pengacara, ternyata jauh sebelum itu, saat masuk kuliah dulu sebenarnya Hotman tidak terpikir jadi pengacara karena menganggap fakultas hukum adalah tempat orang buangan dan tidak bisa kaya.
Kalau dulu Hotman mikirnya gitu, kok bisa ya sekarang malah jadi pengacara sukses? Ini dia perjalanan Hotman Paris sampai bisa menuju titik kesuksesan nya.
1. Dididik Disiplin Sejak Dini
Hotman lahir tanggal 20 Oktober 1959 di desa Laguboti, Sumatera Utara. la adalah anak keenam dari 10 bersaudara dari keluarga Batak Protestan. Ayahnya menjalankan usaha bus antar kota bernama Bintang Utara dan seringnya harus tinggal jauh dari rumah ke ibukota Sumatera Utara, Medan.
Tetapi sang ibu tetap tinggal di Laguboti dan mendisiplinkan Hotman dan saudara-saudara kandungnya untuk makan sop ikan, daun pepaya dan telur agar otak mereka cemerlang dan memiliki IQ tinggi. Pokoknya menurut sang ibu mereka harus jadi orang pintar. Hasilnya delapan dari 10 anak menjadi lulusan universitas.
2. Diawali keinginan nya untuk Masuk ITB
Hotman awalnya ingin berkuliah di Institut Teknologi Bandung tetapi gagal lulus ujian masuk, karena saat ujian ia mengaku tau jawabannya, tetapi tidak tahu cara mengisi lembar jawabannya. Akhirnya ia masuk kuliah hukum di Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Jawa Barat.
Hotman sendiri tidak pernah bermimpi menjadi pengacara karena biasa bertemu dengan orang-orang yang memiliki gelar sarjana hukum dan malah menjadi pengangguran. Meskipun awalnya tidak minat, Hotman menikmati studinya, lalu meraih nilai tinggi, bahkan bisa lulus dari Fakultas Hukum hanya dalam tiga setengah tahun.
3. Gemetar Datang Ke Sidang Pertama
Setelah lulus dari fakultas hukum tahun 1981, salah satu teman dosennya menyarankan Hotman untuk mendatangi kantor hukum O.C. Kaligis. Bekerja di Kaligis, Hotman pun mendapatkan pengalaman datang ke pengadilan untuk pertama kalinya.