Jabarekspres – PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) telah berhasil merangkul 225.000 toko kelontong di Indonesia untuk dapat lebih maju dan berkembang.
Melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) PT HM Sampoerna Tbk memberikan dukungan kepada UMKM Toko Kelontong untuk dapat bertransformasi digital.
Untuk menggerakan perekonomian SRC menggelar pesta retail terbesar di 15 kota/kabupaten di Indonesia.
Acara ini digelar untuk merayakan kesuksesan toko kelontong atas berbagai kontribusinya dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Salah satu dari rangkaian acara tersebut adalah Pesta Retail Jawa Barat yang berhasil menghadirkan lebih dari 3.000 UMKM dan didukung oleh berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan.
Pesta Retail Jawa Barat di Lapangan Disjas AD di Cimahi, Jawa Barat, 17 Desember 2022. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Pesta Retail terbesar di Indonesia yang digelar mulai 26 November hingga 18 Desember 2022.
Pesta retail di seluruh Indonesia ini mendapat dukungan pemerintah daerah setempat.
Pesta Retail Jawa Barat ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekonomi dan Pembangunan, dr. Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM.
Berli, yang mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyampaikan dukungan terhadap acara ini bagi kemajuan toko kelontong Indonesia.
Menurutnya, Pemprov Jabar sendiri akan terus berupaya mempromosikan UMKM seperti Pesta Retail Jawa Barat 2022 ini.
Kolaborasi bersama SRC dapat mendorong UMKM untuk hijrah ke dunia digital sebagai toko kelontong binaan terbaik.
‘’Poin penting dan fokus Pemerintah Jawa Barat adalah perlindungan UMKM, fasilitasi scale-up dan digitalisasi,” kata Berli ketika membacakan pesan dari Gubernur.
Hadir juga Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan S.Si M.M yang memberikan apresiasi atas digelarnya Pesta Retail Jawa Barat di Kota Cimahi.
Hadirnya toko kelontong yang tergabung dalam SRC diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi ekonomi daerah.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia telah menyebutkan bahwa UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Sektor ini berkontribusi hingga 60,5% terhadap produk domestik bruto (PDB), serta memiliki kemampuan untuk menyerap 96,9% dari total angkatan kerja nasional.