Jabarekspres – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat memberikan dana insentif guru honorer SD dan SMP sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Dana tersebut diharap bisa memberikan semangat serta motivasi untuk mengajar
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menjelaskan, pada tahun 2022 ini, Pemda Bandung Barat sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp9,2 miliar untuk guru honorer sebanyak 6.142.
“Kami mengapresiasi guru honorer itu yang membantu untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, mesti pendapatan mereka relatif kecil,” jelas Hengky di Ngamprah, Jumat (16/12).
Kang Hengky –Sapaan akrab Bupati—mengatakan, guru honorer sudah memberikan kontribusi besar untuk mencerdaskan anak-anak bangsa penuh semangat serta ikhlas bekerja dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Gaji yang biasa mereka terima tidak seberapa karena sesuai kemampuan satuan pendidikan melalui dana bantuan operasional sekolah ( BOS).
‘’Oleh karenanya, Pemkab Bandung Barat mengalokasi bantuan dana insentif untuk guru honorer itu sebesar Rp 1,5 juta setiap bulan,’’ kata dia.
Meskipun tidak terlalu besar dibanding dengan pengabdiannya, saya akan terus mendorong agar kedepannya insentif bisa terus meningkat.
Hengky juga mengatakan , Pemkab Bandung Barat akan terus mendorong para guru honorer untuk mengikuti program pendidikan profesi guru (PPG). Sebab, bagi mereka yang mengikuti PPG sambung Hengky, bisa mendapatkan honor tambahan Rp1,5 juta/ bulan.
Di sisi lain, Pemkab Bandung Barat sedajg mendorong para guru non ASN ini menjadi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Pada tahun depan, Pemkab Bandung Barat mengusulkan kepada Menpan RB agar ada penambahan tenaga P3K guru.
“Kalau ekonominya bangkit lagi, kita usulkan lagi ke Menpan RB untuk merekrut lagi guru P3K,” jelasnya
Hengky menambahkan , Pemkab Bandung Barat akan terus memperhatikan nasib guru. Sebab perannya dalam memajukan dunia pendidikan sangat dibutuhkan.
Peran guru sangat besar untuk menciptakan karakter bangsa dan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
“Profesi guru itu, merupakan profesi yang mulia. Dan memiliki tanggung jawab besar dan berat,” tegas Hengky mengakhiri. (mg1/yan).