BNPT Ungkap Motif Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Jabarekspres – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri yang meledakan diri di Mapolsek Astana Anyar merupakan jaringan teroris yang sudah memiliki niat terencana.

Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Ibnu Suhaendra mengunkapkan, pelaku merupakan residivis yang pernah melakukan aksi teror bom panci di Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Teroris ini memiliki doktrin melakukan aksi bom bunuh diri, yaitu rasa kebencian terhadap pemerintah dan petugas kepolisian.

Sikap ini kemudian diwujudkan dengan aksi bom bunuh diri dengan tujuan yang menganggap aksi itu adalah tindakan Jihad.

Dilihat dari karakternya, teroris ini melakukan aksi yang sama dari tindakan-tindakan teror yang pernah terjadi di berbagai daerah. Yaitu menyerang petugas polisi atau markas kepolisian.

Pelaku ini sudah melakukan perencanaan untuk aksi bom bunuh diri dengan sebelumnya melakukan survei kelokasi target.

“Sasarannya adalah Mako (markas Komando) Polres atau Polda. Jadi ini dilihat dari motif yang mau menyerang aparat kepolisian,” ujarnya di Polrestabes Bandung, Kamis (8/12).

BNPT menduga pelaku yang melakukan aksi bom bunuh diri ini, memiliki jaringan lain. Sebab, tidak mungkin dalam merencanakan aksinya hanya seorang diri.

“Kami menduga pelaku ini tidak tunggal tetapi ada kelompok jaringan teroris lainnya, dan itu akan kita kejar,’’ kata Ibnu.

Sebelumnya, pasca kejadi bom bunuh diri, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo langsung melakukan pengecekan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Listyo menyampaikan, pelaku tersebut sempat terlibat dalam peledakan bom panci pada 2017 lalu di Cicendo Kota Bandung.

Pelaku pernah ditangkap dalam peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum selama 4 tahun. Kemudian pada September  2021 lalu yang bersangkutan bebas. (san/yan).

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan