Jabarekspres.com – Kodam III Siliwangi berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung untuk mempelajari dampak serta mencari data terkait potensi bencana alam di wilayahnya.
Pangdam III Siliwangi, Mayjen Kunto Arief Wibowo mengatakan, koordinasi dengan BMKG dimaksudkan untuk menindaklanjuti kejadian di Cianjur karena insitusi tersebut memahami dan mendalami tentang dampak dan kemungkinan yang terjadi.
”Kita sebagai unsur TNI dari Kodam Siliwangi berupaya selalu mengikuti SOP yang sudah ada, sehingga bisa mengantisipasi lebih awal, berupaya mengurangi korban,” kata Kunto di kantor BMKG Lembang, Kabupaten Bandung Barat, belum lama ini.
Kunto mengatakan, dari pertemuan dengan pihak BMKG, diperoleh informasi bahwa gempa bumi Cianjur berefek sangat luas. Disamping itu, BMKG pun menyampaikan potensi-potensi yang bisa terjadi di masa mendatang.
”Gempa tidak bisa pastikan kapan, tapi mengurangi korban itu adalah upaya. Ini yang kita mau kerjasama, kita mencari data dan mempertajam analisa dengan pertimbangan BMKG, karena di sini adalah salah satu tempat observasi,” ungkapnya.
Tentunya, lanjut Kunto, data-data dari BMKG sangat valid sehingga masyarakat harus percaya karena didukung peralatan yang lebih memadai.
”Kalau dibilang masalah sesar Lembang, tadi banyak sesar-sesar, saya enggak hapal, tapi kita lihat yang paling mungkin,” ujarnya.
Kunto mengimbau masyarakat tidak menganggap enteng bencana yang bisa mengancam keselamatan nyawa. Sebab menurut dia, bencana alam alam tidak bisa dipastikan kapan tetapi bisa diantisipasi sebagai dasar cara berfikir dalam tata kelola lahan.
”Kemudian pengembangan tata ruang, kemudian juga selalu berkonsultasi tentang bentuk bangunan, struktur bangunan sampai dengan letak bangunan,” lanjut Kunto.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Bandung, Virga Librian mengungkapkan, sesar Lembang memiliki potensi kegempaan cukup kuat mencapai 6,8 magnitudo.
Berdasarkan penelitian Mudrik Rahmawan Daryono, Virga melanjutkan, Sesar Lembang adalah patahan aktif yang membentang sejauh 29 kilometer dari Padalarang hingga Cilengkrang di Bandung Timur yang terbagi dalam beberapa segmen atau bagian. Kekuatan gempa sebesar itu bisa muncul bila enam bagian Sesar Lembang bergerak bersamaan.