Peringati Hari Guru Nasional, Berikut Lirik Lagu Hymne Guru yang Ternyata Memiliki Makna Mendalam

JABAREKSPRES.COM – Lagu Hymne guru senantiasa berkumandang disetiap peringatan hari guru nasional 25 November. Berikut lirik lagu Hymne Guru yang ternyata memiliki makna mendalam tentang perjuangan seorang guru.

Sejarah peringatan hari guru sendiri, ternyata tidak jauh dari peran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Lembaga yang menaungi para guru ini berulang tahun pada tanggal 25 November yang kemudian dijadikan sebagai Hari Guru Nasional.

Lagu hymne guru sendiri sering kali dinyanyikan bersama saat upacara peringatan hari guru, yang menjadi salah satu agenda rutin. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengabdian para pendidik dan pengajar tersebut.

Lagu Hymne Guru diciptakan oleh Sartono, memiliki lirik yang cukup puitis dan makna yang sangat mendalam.

Berikut lirik lagu Hymne Guru serta penjelasan mengenai makna didalamnya.

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu

Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa pembangun insan cendekia

Makna Lagu Hymne Guru

Lagu Hymne guru memiliki dua bait yang saling berkaitan, pada bait pertama terdiri dari empat baris yang bermakna pujian terhadap ibu dan bapak guru. Selain itu juga ada ungkapan rasa terima kasih atas jasa dan pengabdian guru yang tidak akan pernah terlupakan.

Sementara di bait kedua memiliki makna tentang peran seorang guru dalam memberikan pendidikan pada generasi muda bagai pahlawan yang turut memiliki peran besar dalam membangun bangsa.

Pada tahun 2006 ada sedikit lirik pada bait terakhir lagu “Hymne Guru” yang diubah. yakni pada kata-kata “tanpa tanda jasa” menjadi “pembangun insan cendekia”.

Hal ini karena Lirik “tanpa tanda jasa” dinilai justru terkesan mengurangi pentingnya profesi guru karena tidak memiliki tanda untuk jasanya, padahal mengingat perannya yang begitu besar.

Karenanya, lirik tersbeut diganti dengan kalimat “pembangun insan cendekia” akan membuat profesi guru terangkat dan mulia.

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan