Gempa Bumi Cianjur, Porak-porandakan Ratusan Rumah

Jabareskspres.comGempa bumi Cianjur benar-benar dahsyat dan mengerikan. Pasalnya, selain memakan puluhan korban jiwa meninggal dunia, juga telah memporak-porandakan 270 rumah milik warga Kampung Cibeureum Kidul, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Ketua RW Bubun Bunyamin menjelaskan, gempa bumi Cianjur terjadi pada pukul 13.00 WIB. Setidaknya 270 rumah warga rusak parah, rata dengan tanah. Warga pun butuh perhatian pemerintah untuk perbaikan rumahnya yang rusak akibat gemba bumi Cianjur itu.

“Di sini ada 270 KK semuanya terdampak di tiga RT. Hampir semua rumah di tiga RT itu rusak, Ada yang rusak parah dan rusak sedang,” ungkap Bubun kepada jabarekspres.com, Senin 21 November 2022.

Untungnya, tak ada korban jiwa di tiga RT tersebut. Hanya saja ratusan orang mengalami luka-luka dan satu orang tidak sadarkan diri, dan dilarikan ke RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur. Mu;ai dari luka parah, ringan atau sedang.

“Korban jiwa Alhamdulillah tidak ada. Cuma banyak warga yang luka-luka, untuk yang koma dibawa ke RSUD. Kalau yang luka-luka dibawa ke puskesmas,” tambahannya.

Setelah rumahnya rusak parah, saat ini warga harus mengungsi di pertengahan sawah dan membutuhkan tenda serta makanan untuk dikonsumsi.

“Saat ini warga butuh tenda untuk berteduh. Kami khawatir ada gempa susulan, warga di sini belum pada makan dari siang,” lanjutnya.

Gempa Bumi Cianjur, Warga Butuh Tenda dan Konsumsi

 

Sementara itu, seorang warga Nuneng (52) yang menjadi korban gempa menceritakan, sebelum kejadian dirinya tengah duduk menunggu warung miliknya untuk berjualan. Saat gempa terjadi, dirinya bersama kedua anaknya itu langsung melarikan diri ke tempat yang lebih aman.

“Sama anak-anak enggak ada yang luka, cuma satu rumah hancur parah, sudah tidak terbentuk,” kata Nuneng.

Ibu dari dua anak ini berharap ada bantuan perbaikan rumah dari pemerintah setempat maupun pemerintah Kabupaten Cianjur.

“Mudah-mudahan rumah saya bisa diperbaiki. Ini rumah satu-satunya dan saya hanya mengandalkan warung kecil untuk bertahan hidup, sekarang rusak parah, dan saya mengungsi di tenda,” pungkasnya. (sfr)

Tinggalkan Balasan