Harus Dijaga Baik-Baik oleh AC Milan
Alhasil, di usia awal 20-an, ia sempat menjadi pengangguran tanpa klub sebelum kini merapat ke Liga Maroko bersama Renaissance Zemamra. Bahkan jika melihat CV-nya, Hachim Mastour hanya ‘mampu’ membela sejumlah tim yang dari segi reputasi cukup jauh dari AC Milan.
Tentu saja, baik AC Milan maupun para suporternya tidak ingin nasib serupa dialami oleh Francesco Camarda hanya karena ia dikenal publik melalui jalur viral seperti Hachim Mastour. Sebelum 2022-2023, Francesco Camarda juga sempat mencatatkan statistik hebat yang membuktikan bahwa skill yang ia miliki bukan kaleng-kaleng. Ia pun sempat bergabung dengan skuad Giovanissimi Regionali A U-14 pada musim 2021-2022 yang ditangani Marco Melo.
Pelan tapi pasti, ia kemudian merangkak ke tim level usia dan bermain bersama putra legenda AC Milan, Clarence Seedorf, yakni Denzel Miguel Viana Seedorf. Francesco Camarda pun harus membutikan diri bahwa ia bukan sekadar pemain jebolan akademi biasa.
Apalagi, saat performanya berada di atas rata-rata kawan-kawannya yang lain. Sekarang, pemain mana lagi yang sukses mencuri spotlight dengan embel-embel 483 gol? Mungkin hanya ia yang punya.
Kini, hanya tinggal menanti seperti apa perkembangan pemain yang satu ini di AC Milan. Performanya yang selalu eksplosif bisa jadi membawanya ke tim senior lebih cepat dari yang seharusnya. Bakat hebat seperti Francesco Camarda tidak boleh disia-siakan begitu saja oleh AC Milan. Apalagi kalau sampai harus berakhir miris seperti Hachim Mastour. (indosport)