Bangga! Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara Mulai Meluncur Sepanjang 15 KM

Terpisah, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping menyaksikan uji coba operasional KCJB secara daring, sebagai salah satu agenda Pertemuan Bilateral Republik Indonesia (RI) – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang digelar di

tengah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali.

Dalam laporannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyebutkan kemajuan pembangunan kereta cepat saat ini sudah

mencapai 80,4%.

’’Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini adalah salah satu proyek utama ‘Global

Maritime Fulcrum’ dan inisiatif ‘Belt and Road’ yang menjadi landmark kerja sama

Indonesia dan Tiongkok,” ujar Luhut.

KCJB, yang merupakan tonggak modernisasi transportasi perkeretaapian di

Indonesia, akan menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh 36

menit, jauh lebih cepat dibandingkan durasi 3 jam dengan kereta api konvensional.

Saat diluncurkan, Indonesia nantinya akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat. “Teknologi yang digunakan pada Kereta Cepat Jakarta Bandung menggunakan fitur

kereta cepat Tiongkok yang sangat canggih, teruji, dan berkelas dunia, di antaranya jalur lintasan yang berstandar internasional yang disesuaikan dengan kondisi geologis

Indonesia,” ujar Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan sistem kontrol kereta Chinese Train Control System Level 3 (CTCS-3) dan fitur cabin noise yang mampu meredam getaran dan kebisingan secara optimal walau dalam laju sangat cepat.

KCJB mampu melesat

dengan kecepatan 420 km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.

Pada uji coba operasional ini, tim KCIC (Kereta Cepat Indonesia China)

mengoperasikan Kereta Inspeksi yang meluncur mulus sepanjang 15 kilometer dari Stasiun Tegalluar Bandung menuju Casting Yard 4 di atas jalur uji KCJB.

Kereta inspeksi KCJB dirancang untuk mampu mendeteksi kondisi lintasan,

kelistrikan, komunikasi, persinyalan, dan respons dinamis kereta. Kereta inspeksi juga sudah teruji dalam mendeteksi berbagai isu dari lingkungan sekitar lintasan, serta mampu memberikan akurasi laporan kondisi lintasan tingkat tinggi secara real-time.

Kereta inspeksi ini akan dioperasikan setiap hari sebelum jalur digunakan untuk kereta penumpang.

Uji coba ini, yang merupakan bagian dari persiapan jelang pengoperasian KCJB pada pertengahan 2023, juga memperlihatkan fitur-fitur unggul kereta penumpang KCJB yang dilengkapi teknologi canggih.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan