Tetapi fakta di lapangan PT.JSE baru menyelesaikan pekerjaan pada 15 Juni 2022 atau meleset sekitar 6 bulan lebih dari target yang telah ditentukan dalam kontrak.
“Perkiraan kerugian negara dari Rp 93 miliar lebih, pertama akibat mark up harga itu sekitar Rp 13,8 miliar,” lanjutnya
Kemudian, sambung Agustian, kekurangan volume sekitar Rp 22 miliar. Total kerugian negara sekitar Rp 36 miliar belum termasuk denda yang harus dibayarkan oleh pelaksana.
“Kami sudah melakukan sejumlah pemeriksaan kepada setiap orang yang berkaitan. Mulai dari pihak dinas, pengawas lapangan, serta penyedia jasanya,” pungkasnya (sfr/drx)
