Mengagumkan! Warna Baru Musik Jazz Karya Mahasiswa Pascasarjana ISBI di Festival ICAS 2022

BANDUNG – Dalam acara Festival International Cultural Arts Space (ICAS) tahun 2022 berbagai rangkaian acara pementasan karya seni ditampilkan. Acara ini tidak luput dari perhatian masyarakat khususnya kalangan akademisi. Mahasiswa pascasarjana dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) yang mengambil penjurusan penciptaan karya memamerkan hasil karya yang berhasil mereka buat. Salah satu karya yang akan ditampilkan pada festival kali ini adalah penciptaan karya musik Jazz.

Karya musik ini dikolaborasikan dengan alat musik tradisional yaitu rebab dan mengangkat alirn musik pergerakan. Pada hari ini kamis 08 November 2022, Kelompok mahasiswa ini mengadakan workshop sekaligus penampilan dihadapan para penulis dan fotografer.

Beranggotakan 7 orang yang terdiri dari 1 orang gitaris, 1 orang basis, 1 orang pemain biola, 1 orang pianis, 1 orang pemain biola, 1 orang pemain rebab dan 1 orang pemain drum. Workshop dan Penampilan ini turut mengundang ahli dalam bidang music yaitu Ervin Fauzan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia musik.

Suasana gedung pascasarjana lantai 4 meriuh seiring dimainkannya musik jazz ini. Penonton antusias mendengarkan instrument yang dimainkan dari awal hingga akhir. Setelah selesainya pementasan latihan pertama yang ditonton juga oleh direktur pascasarjana, penonton kompak bertepuk tangan untuk penampilannya.

“Konsep Kreatifnya memang oke, Pementasannya cuman sekali tapi prosesnya yang panjang,” ucap Ervin saat mengkoreksi.

“Meskipun waktu tidak cukup pendalaman karya harus dilakukan secara kreatif, aksen akan terbentuk jika dinamika dikeluarkan,” sambungnya

Lantunan kolaborasi instrument dari biola dan rebab yang menggema menambah kesan klasik dan tradisional dalam penyajiannya. Suasana penonton menjadi semakin asik di akhir-akhir acara karena musik yang disajikan semakin membaik dan memberikan warna yang baru daripada sebelumnya. Beberapa penonton bahkan ada yang terngiang-ngiang dengan instrument yang sudah dimainkan.

Meskipun hampir semua penonton baru pertama kali mendengarkan instrument itu. Evaluasi dalam karya sangat bisa dibilang memberikan dampak yang besar menuju perubahan yang lebih baik. Sudah seharusnya evaluasi dalam setiap karya dilakukan agar semua yang menikmati merasa puas dan kualitas pencipta karya juga semakin membaik. Setuju gengs? (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan