Penguatan Destinasi Desa Wisata, Adira Finance Gelar Festival Kreatif Lokal di Alamendah

BANDUNG – Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance) bersinergi dan berkolaborasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) kembali menggelar Festival Kreatif Lokal (FKL) di Desa Wisata Alamendah Kabupaten Bandung.

Mengangkat tema “Desa Wisata Ramah Berkendara”, Desa Wisata Alamendah ini merupakan desa kelima sekaligus desa terakhir dalam rangkaian kegiatan Festival Kreatif Lokal 2022 yang telah dilaksanakan sejak Agustus hingga November 2022.

Direktur Marketing Adira Finance, Swandajani mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen Adira Finance bersama Kemenparekraf RI untuk terus berupaya membantu pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19.

“Kami mengajak sahabat-sahabat dari komunitas motor untuk touring bersama dan memperkenalkan Desa Wisata Alamendah sebagai salah satu destinasi wisata lokal yang ramah bagi pecinta otomotif,” ujar Swandajani dalam keterangan resminya, Sabtu (5/11).

Lebih lanjut Swandajani, menambahkan, “Harapannya melalui kegiatan ini dapat menjadi pemicu semangat para pelaku ekonomi kreatif dan pengelola pariwisata untuk terus berinovasi sehingga dapat meningkatkan minat wisatawan yang berkunjung dan menikmati keunikan Desa Wisata Alamendah,” tambahnya.

Festival Kreatif Lokal 2022 merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira Finance untuk Indonesia di bawah pilar Sahabat Lokal yang fokus terhadap pengembangan pariwisata, budaya, kearifan lokal, dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.

Tahun ini merupakan tahun ke-3 Festival Kreatif Lokal diadakan, program tersebut meliputi kegiatan literasi dan pendampingan UMKM bertajuk Desa Wisata Kreatif, dan Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara serta Festival Pasar Rakyat.

Adira Finance bersama Kemenparekraf RI mengadakan Festival Kreatif Lokal 2022 di 5 Desa Wisata di daerah Jawa dan Bali yang sudah memiliki komponen-komponen pendukung seperti infrastruktur berkendara, dan sumber daya manusia serta ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

Swandajani menjelaskan, Adira Finance dan Kemenparekraf RI memilih Desa Alamendah sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara bukan tanpa alasan.

“Kami melihat potensi-potensi yang ada dapat dikembangkan ke arah lebih baik dan kriteria pendukung yang sudah memadai, meliputi infrastruktur seperti jalanan beraspal, penerangan lalu lintas, stasiun pengisian bahan bakar, dan bengkel otomotif; sumber daya manusia termasuk pelaku ekonomi kreatif, pengelola dan pemandu wisata; serta ekosistem pariwisata yaitu tempat wisata, akomodasi, ataupun fasilitas lain,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan