BOGOR – Proyek pembangunan Sekolah Satu Atap (Satap) SD dan SMP yang berlokasi di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali ditinjau oleh jajaran Komisi IV DPRD Kota Bogor pada awal pekan lalu.
Rombongan legislatif itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek yang menelan anggaran sekitar Rp25 miliar itu, dengan berkeliling gedung yang sudah dibangun sejak tahun 2020 tersebut
Sidak ini dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar dan diikuti oleh Wakil Ketua Komisi IV, Said Muhamad Mohan serta anggota Komisi IV yang terdiri dari Jatirin, Eny Indari, Siti Maesaroh, Rifki Alaydrus, Murtadlo dan Dody Hikmawan.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar mengatakan, hal itu dilakukan untuk melihat langsung proses pengerjaan dan memonitoring update berkaitan dengan progres pembangunan yang ada.
Sebab, pihaknya ingin memastikan di 2024 mendatang, gedung sekolah satu atap tersebut dapat beroperasi sebagaimana mestinya.
“Kita tujuannya memastikan kesiapan untuk proses PPDB di tahun 2024, karena mengingat di tahun 2023 Dinas Pendidikan Kota Bogor masih meminta anggaran untuk pembangunan senilai Rp7,7 miliar,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres dikutip Sabtu, 5 November 2022.
Dia membeberkan, anggaran senilai Rp7,7 miliar yang diajukan dinas terkait untuk menggeber pembangunan tersebut belum termasuk pengadaan mebeler.
Sehingga, pihaknya berharap di awal 2023 nanti pengerjaan fisik dalam proyek tersebut dapat dimaksimalkan, agar di Perubahan APBD 2023, anggaran pengadaan mebeler bisa digelontorkan.
“Kami agak khawatir pada saat tahun 2024, masuk dalam tahun ajaran baru di sekolah SD dan SMP Satap ini belum bisa mengikuti proses PPBD sehingga nanti akan kosong satu angkatan atau satu tahun,” lirihnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Said Muhamad Mohan menyebut, setelah dilaksanakannya sidak, Komisi IV DPRD Kota Bogor akan segera menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, agar proses pengadaan mebeler dan perizinan hingga tenaga pengajar bisa segera disiapkan.
“Kami akan berdiskusi dengan Disdik supaya proses pengadaan mebeler dan kesiapan lainnya seperti perizinan hingga tenaga pengajar, termasuk SDM pendukung agar kami dapat memastikan di tahun 2024 sekolah tersebut sudah siap untuk melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehingga bisa menerima satu angkatan baru di tahun 2024,” ucapnya.