Awet Berkarya Selama 30 Tahun, Pas Band Disidang DCDC Pengadilan Musik 

 

“Mudah-mudahan kedepan, Pas Band berkarya, tidak dengan drum coret. Karena drumnya dua,” jelasnya disambut riuh tawa dari penonton.

 

Sementara Adi Handi, Producer DCDC Pengadilan Musik menyebut, Pas Band bisa diadili ke meja persidangan merupakan suatu kehormatan besar bagi pihaknya.

 

Karena, lanjutnya, Pas Band adalah legenda hidup. “Banyak memberikan inspirasi perkembangan musik, tidak hanya di Bandung tetapi juga Indonesia,” kata Adi.

 

“Tujuan pengadilan musik mengundang mereka, karena banyak informasi yang sebetulnya tidak orang tahu. Cerita-cerita yang tidak pernah diungkapkan. Menarik,” tambahnya.

 

Dia menuturkan, sebetulnya juga sudah banyak list band-band calon terdakwa lainnya. Namun pihaknya tengah menyeleksi dan kurasi, serta pemilihan yang selektif lagi.

 

“Tujuannya tentu, acara ini, tidak hanya sekadar acara hiburan tapi bisa memberi informasi dan edukasi. Serta bisa berbagi inspirasi,” tuturnya.

 

Menyoal DCDC Passport, yakni portal akses untuk masuk ke program DCDC dengan sistem undangan terbatas, Adi mengakui bahwa tamu yang datang membludak untuk menonton Pas Band.

 

“Passport itu sebetulnya kita hanya punya kuota sampai 40 orang. Namun kita tidak bisa melarang untuk menonton. Terimakasih untuk pemirsa dan fans pengadilan musik yang selalu hadir. Meramaikan acara serta mau berbagi keceriaan di sini,” jelasnya.

 

“Harapannya tentu, kami ingin memiliki space dan kapasitas yang lebih besar. Namun di tengah keterbatasan ini, itulah yang bisa kami beri sementara ini. Jadi mohon maaf untuk yang tidak kebagian, namun kalian masih bisa menonton livestreaming di DCDC TV Channel YouTube,” pungkasnya. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan