“Pokoknya bagaimana tren jaman dahulu dengan sekarang? Pasti beda sekali,” ujar Budi Dalton.
Richard mengatakan, menu utama ‘gigs’ pada masa lalu yaitu penampilan dari band metal. Beruntung, saat itu ada GMR FM. Radio yang spesialis memasang lagu rock.
“Lantas Bandung disajikan musik yang luas dari dunia itu, oleh GMR Fm. Serta itulah awal-awal kemunculan Pas Band,” katanya.
“Akhirnya waktu itu dengan ide gila dari almarhum Samuel Marudut, kebetulan dari GMR FM. Kami melakukan revolusi industri rekaman di Indonesia, yang orang bilang sekarang, independent movement dan dilakukan sendiri,” imbuhnya.
Pidi Baiq pun lantas melayangkan pertanyaan, perihal Pas Band yang dapat disebut sebagai pioner indie, serta bagaimana tanggapan para personel terkait sebutan tersebut.
Richard menyebut, sebutan demikian justru membuat risih. “Sangat risih dengan istilah itu. Padahal kalau sebenarnya gerakan (indie) pernah dilakukan Iwan Fals,” tegasnya.
Selain dicerca pertanyaan dari kedua jaksa penuntut, Pas Band pun sempat menampilkan aksi panggung mereka. Membawakan sejumlah lagu andalan, serta ditutup dengan ‘Jengah’. Penonton seolah dihidupkan kembali.
Sepak terjang perjalanan karir bermusik Pas Band telah sukses menorehkan deretan pencapaian selama lebih dari 30 tahun berkarya. Dengan beragam penghargaan atas karya-karya musiknya.
Perjalanan karir bermusik Pas Band berawal ketika mereka merekam sebuah demo album berjudul “4 Through The Sap” pada tahun 1993 yang dirilis secara mandiri atau independen.
Melalui album tersebut popularitas Pas Band kian terdengar luas, sehingga pada akhirnya album ini dibeli dan dipasarkan kembali secara nasional oleh salah satu label rekaman ternama kala itu dan dapat terjual ribuan copy dalam waktu singkat.
Hakim DCDC Pengadilan Musik, Man Jasad lantas membacakan putusan sidang atas pertanggungjawaban Pas Band. Dirinya berharap, band rock itu bisa terus berkarya dengan nyata, tanpa banyak gaya.