Saat mendampingi Menko PMK, Bima Arya juga memperlihatkan mapping situasi dan kondisi di lokasi bencana alam Gang Barjo dan Gang Kepatihan yang ada di samping pos pengungsian.
Di sana Ia menjelaskan proses penanganan awal saat tanggap darurat, rencana penanganan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Politisi PAN itu menerangkan, dalam jangka pendek pihaknya akan melakukan proses sodetan air, sehingga air dari kali Cidepit itu bisa disalurkan melalui drainase yang layak agar tidak rembes dan menimbulkan persoalan-persoalan baru.
“Dan saya minta kosan-kosan di atas yang ternyata tidak memiliki IMB itu dibongkar dan mereka sudah menyanggupi, satu dua hari ini akan kita bongkar supaya alat berat bisa masuk dan kemudian dilakukan intervensi fisik penguatan penguatan (di titik lokasi bencana),” tegasnya.
Sedangkan untuk jangka panjang, Pemkot sudah melakukan mapping di setiap kecamatan tentang keberadaan lahan yang berpotensi bisa digunakan untuk dibangun hunian.
Saat ini, kata dia, Pemkot juga sedang melakukan pendataan secara menyeluruh se-Kota Bogor terkait keberadaan tempat tinggal warga yang berada di lokasi rawan bencana
“Tempat relokasi lahan kami siapkan tinggal kami lakukan pendataan mana yang darurat. Jadi ada kategori merah, hitam dan kuning. Hitam ini harus pindah mutlak tidak ada tawar menawar. Yang merah bertahap. Kuning dalam pengawasan dan edukasi,” tandasnya.*** (YUD)