JAKARTA – Apa itu Dietilen Glikol dan Etilen Glikol yang merupakan zat berbahaya diduga pemicu gagal ginjal misterius?
Menurut informasi yang dikutip BPOM dari Organisasi Kesehatan Dunia, obat yang diduga mengandung cemaran DEG dan EG yakni produk obat bermerek dagang Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup, produksi Maiden Pharmaceuticals Limited, India.
Dilansir dari laman Outlook India, keempat sirup obat batuk itu ditemukan memiliki jumlah dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak dapat diterima sebagai kontaminan.
WHO mengatakan bahwa dietilen glikol atau etilen glikol beracun bagi manusia bila dikonsumsi dan dapat berakibat fatal.
Apa itu Dietilen Glikol dan Etilen Glikol?
Isinya diketahui menyebabkan toksisitas ginjal dan neurologis dan telah dikaitkan dengan beberapa kasus keracunan massal ketika dikonsumsi melalui obat-obatan.
Bahan kimia ini juga digunakan untuk membuat bahan minyak rem, kosmetik, dan pelumas, serta ketika dikonsumsi dapat menyebabkan gagal ginjal yang menyebabkan kematian dan koma.
Efek toksik dari bahan kimia, yang rasanya manis dan larut dalam air, termasuk sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk mengeluarkan urin, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut.
Diketahui bahwa etilen glikol merupakan senyawa dengan rumus C2H6O2. Sedangkan dietilen glikol adalah senyawa yang memiliki rumus C4H10O3.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa pemerintah tidak melarang penggunaan parasetamol.
Akan tetapi, Dante Saksono Harbuwono menambahkan, yang dilarang ialah penggunaan produk obat berbentuk sirup yang bisa tercemar etilen glikol (EG).
“Bukan parasetamol yang tidak boleh, yang tidak boleh adalah karena beberapa obat tersebut mengandung EG dan sedang diidentifikasi 15 hingga 18 obat yang diuji, sirop, masih mengandung EG, dan kita identifikasi lagi bahwa EG ini bisa bebas,” kata Dante.
Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa warga yang membutuhkan alternatif obat selain sirup untuk anak dapat berkonsultasi dengan dokter.
“Dokter akan memberikan obat racikan dan paracetamol tetap aman. Bukan parasetamol yang tidak aman,” ujar Wamenkes RI tersebut.