Picu Gagal Ginjal Akut, BPOM Larang Produk Sirup Yang Mengandung Dua Zat Ini, Segera Cek Stok Obatmu

JABAREKSPRES.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan pengumuman larang penggunaan produk sirup turun panas seperti Parasetamol baik pada anak maupun dewasa.

Tidak semua produk sirup turun panas parasetamol dilarang, namun hanya sirup yang didalamnya mengandung dua zat yang disebut menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut, seperti yang terjadi di Gambia Afrika Barat.

Namun banyak ketakutan dimasyarakat yang akhirnya menghentikan semua penggunaan sirup turun panas berbagai merek dan menggantinya dengan menggunaan tablet.

Larangan tersebut memang cukup meresahkan bagi masyarakat, karena angka kasus gagal ginjal akut di Indonesia mulai merangkak naik. Bahkan di beberapa daerah sudah melaporkan temuan kasus yang mayoritas menyerang anak dibawah umur tersbeut.

Alasan BPOM larang produk sirup tersebut menurut Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut larangan itu dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat di Indonesia.

“BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa tidak diperbolehkan menggunakan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG),” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Mengingat kejadian di Gambia, ditemukan ada empat produk obat sirup batuk yang mengandung dua zat yang dilarang BPOM yaitu dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Empat produk tersebut adalah

1. Promethazine Oral Soution
2. Kofexmalin Baby Cough Syrup
3. Makoff Baby Cough Syrup
4. Magrip N Cold Syrup

Dimana seluruhnya merupakan produksi dari perusahaan farmasi terkemuka di India Maiden Pharmaceuticals Limited. Dan dari hasil penelitian diketahui kedua zat tersebut diduga menjadi pemicu kasus gagal ginjal akut misterius di Gambia, Afrika Barat.

Karenanya di Indonesia mulai ada peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi sirup obat batauk atau turun panas, hars dicek terlebih dahulu apakah ada kandungan zat tersebut atau tidak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan