JabarEkspres.com, BOGOR – Bencana yang terjadi disejumlah wilayah Kota Bogor pada beberapa pekan terakhir menyita perhatian Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka.
Dia menilai, bencana itu dipicu akibat tidak terstrukturnya aliran air atau drainase karena kepadatan penduduk yang terus meningkat. Sehingga, saluran air tidak diperhatikan dan akibatnya infrastrukturnya tergerus debit air.
“Kekurangan saluran air di tempat pemukiman padat penduduk ini menjadi tanggung jawab bersama,” ungkapnya kepada wartawan pada Senin, 17 Oktober 2022.
Dengan demikian, Diah meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) untuk duduk bersama melakukan kajian dan mitigasi kebencanaan yang sempat menerjang Kota Bogor.
Menurutnya, bahwa titik-titik rawan longsor itu ada di tempat padat penduduk. Seperti yang terjadi di kawasan Gang Barjo dan Kepatihan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor belum lama ini.
Dia menelisik sebab akibat dari suatu perencanaan dalam penataan disejumlah permukiman padat penduduk, hal itu perlu disikapi serius oleh jajaran Pemkot Bogor.
“Kota Bogor ini terkena dampak dari pembangunan kota yang tidak terencana dengan baik, khususnya daerah pemukiman padat penduduk,” tegasnya.
Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan berharap, kedepannya pihak Pemkot Bogor dan semua elemen masyarakat bisa lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan pembangunan di daerah rawan longsor atau banjir.*** (YUD)