JabarEkspres.com – Belum lama ini kabar PHK massal 12 ribu karyawan Facebook sedang ramai.
Melansir berbagai sumber, para pemangku kebijakan perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu tengah mempertimbangkan nasib PHK massal 12 ribu karyawan Facebook.
Adapun PHK massal 12 karyawan Facebook itu merupakan hasil dari penilaian sehingga pemecatan pun akan dilakukan secara diam-diam.
Kabar tersebut beredar setelah beberapa karyawan mengatakan bahwa sebanyak 15 persen karyawan akan dipecat dari Facebook.
Lima belas persen karyawan ini sama dengan jumlah sebanyak 12 ribu karyawan yang disebut sebagai “membutuhkan dukungan”.
Maksud dari karyawan yang “membutuhkan dukungan” ini adalah karyawan yang tidak memberikan kontribusi dalam mendongkrak kinerja perusahaan.
Dengan kata lain, 12 ribu calon karyawan yang disebut akan dipecat ini tidak mencapai pekerjaan yang mencapai target.
Oleh karena itu, 12 ribu karyawan Facebook ini kabarnya akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan.
Beberapa karyawan mengatakan bahwa pemecatan ini dirangkai sedemikian rupa untuk melepas karyawan tersebut dari perusahaan.
Dalam kabar yang beredar, manajemen merangkai pemecatan ini sebagai izin untuk pindah ke perusahaan lain.
Inilah lantas yang disebut sebagai “Performance Improvement Plan” (PIP) atau “rencana peningkatan kinerja” (PIP).
Bahkan, pihak manajemen telah memberitahu para karyawan yang berstatus PIP ini untuk memilih pekerjaan lain atau bekerja di tempat lain.
Beberapa karyawan mengeluhkan bahwa PIP ini merupakan cara halus pihak perusahaan untuk memaksa karyawan tersebut pergi dari perusahaan.
Bagaimanapun, sebelumnya pihak Facebook sendiri sudah mengumumkan untuk menutup penerimaan karyawan baru.
Dalam keadaan yang paceklik seperti ini, Mark Zuckerberg sudah pernah mengatakan bahwa perusahaan mempunyai kemungkinan untuk mengambil yang perlu dilakukan, seperti perampingan atau restrukturisasi.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari kondisi ekonomi global kini hari. Dalam ekonomi yang tidak stabil seperti sekarang, kerap kali perusahaan mengeluarkan kebijakan yang sangat berat. Salah satunya seperti melakukan PHK.
Di satu sisi, pemecatan karyawan merupakan hal yang sulit. Namun, di satu sisi, perusahaan harus tetap berjalan. Keberlangsungan perusahaan itulah yang pasti diambil meski harus mengorbankan nasib karyawan.***