Kendati demikian, yang menjadi persoalan masih tetap mencuatnya kasus kekerasan dan pelecehan anak, menurut Antik, disebabkan oleh minimnya kesadaran dan edukasi seks yang dianggap tabu oleh masyarakat.
“Sekarang mampukah kita sebagai warga mensosialisasikan itu. Kemudian edukasi terkait seksualitas sejak awal itu harus sudah diterapkan, bahkan di level paling dini tingkat paud,” imbuhnya.
Menurut Antik, masyarakat jangan alergi terhadap edukasi seksual, supaya anak-anak bisa memahami tubuh dan memperlakukannya dengan baik sejak dini.
“Misalkan tubuh bagian mana tidak boleh disentuh oleh orang lain, kemudian harus lapor ke siapa kalau dia merasa terganggu atau tidak nyaman, itu harus terus-menerus dilakukan sejak dini,” tuturnya.
Antik berpendapat, di samping perlunya edukasi seksual bagi anak-anak sejak dini, pengawasan masyarakat juga harus dilakukan.
“Karena tidak mungkin tanpa ada pengawasan masyarakat satu lingkungan bisa aman. Jadi semua harus bekerjasama mengawasi untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan anak,” pungkasnya.*** (Bas)