“Itu (Tragedi Kanjuruhan) hanya menyebut tempat dan tidak menyebut substansi peristiwanya. Salah kalau tragedi sepak bola karena bukan pemain tawur sehingga ada yang mati. Enggak.”
Cak Nun membawa peristiwa ini pada permasalahan yang lebih luas. Bukan masalah olahraga semata.
“Ada tidak ketertataan, ada ketidaksiapan kita untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan dalam dunia yang menyangkut sepak bola,” Mbah Nun menjelaskan.
Dalam hal ini ia mengangkat mentalitas kesiapan menata bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang berasas hukum dan beradab.
Bagaimanapun, di sini Emha Ainun Najib secara tidak langsung menyinggung peran aparat penegak hukum dalam hal ihwal tatanan kenegaraan.
Mbah Nun mengaku bahwa ia telah menyambangi Mabes Polri untuk mengetahui proses penyelidikan atas kasus ini. (*)