5 Amalan di Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW Bagi Umat Muslim

Jabarekspres – 5 amalan di bulan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dapat dilakukan oleh umat muslim.

Hal ini karena saat ini sudah memasuki bulan Rabiul Awwal 1444 H atau dikenal dengan isilah Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebab, ada peristiwa yang membuat semua orang bersyukur ata kedatangan bulan ini.

Pada bulan Rabiul Awwal ada persitiwa yang sangat luar biasa yakni di bulan ini merupakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Istilah yang masyarakat sebut yaitu bulan Maulid, Mulud atau Muludan. Masyarakat juga dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW ini sanga beragam.

Salah satunya adalah dengan shalawat, dzikir, pembacaan buku rawi (buku sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW) dan berbagi makanan.

Umat islam mengenangnya sebagai orang yang berbudi luhur yang sangat sempurna anpa mengaku sebagai dewa, Tuhan, ataupun malaika.

Melansir dari Nu.co.id, Jalaluddin As-Suyuthi mengatakan rasa syukur kepada Allah atas nikmat apapun atau dalam konteks ini atas nikmat kelahiran Nabi Muhammad SAW alangkah baiknya dapat diekspresikan dengan berbagai akivitas kebaikan yang bisa dimaknai sebagi bentuk syukur kepada Allah.

Berbagai jenis ibadah yang dapat dilakukan untuk bersyukur kepada Allah SWT dapat terwujud dengan berbagai jenis ibadah (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 63) :

  1. Sujud (Shalat sunnah)
  2. Puasa
  3. Sedekah
  4. Membaca Al-Qur’an

Adapun amalan yang dapat dilakukan untuk memperingati hari maulid (As-Suyuthi: 64) yaitu:

  1. Pembacaan Al-Qur’an
  2. Berbagi makanan
  3. Sedekah
  4. Menggubah (atau pembacaan gubahan) pujian atas akhlak Rasul
  5. Menggubah syair kezuhudan yang memotivasi hati orang untuk berbuat baik dan perbekalan amal akhirat

Selain itu, dari As-Suyuthi menjelaskan untuk memperingati bulan Maulid terdapat konten yang bersifat edukasi untuk memotivasi orang beramal saleh.

Orang Indonesia biasanya dikenal dengan nama taushiyah atau ceramah agama. Sehingga harus bisa memotivasi orang untuk beramal saleh dan tidak berisfat provokatif, hoaks, agitative, atau pun bukan konten yang bersifat SARA yang mengandung ujaran kebencian.

 

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan