JabarEkspres.com, BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor menjanjikan pembangunan 4.492 Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) usai bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, pada tahun 2020 silam.
Namun, pembangunan huntap baru terealisasi 1.200 unit. Untuk itu sejumlah kepala desa dari Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor untuk meminta kepastian.
Kepala Desa Cileuksa Ujang Ruhyandi menyampaikan bahwa kedatangan dirinya itu untuk mempertanyakan kepastian pembangunan huntap yang sudah dijanjikan oleh pemerintah Kabupaten Bogor.
“Kami datang ke sini untuk mewakilkan aspirasi dari masyarakat yang mempertanyakan kepada para pemangku kebijakan tentang kelanjutan pembangunan huntap,” ujar Ujang Ruhyandi kepada Jabar Ekspres, Jumat, 30 September 2022.
Ujang Ruhyandi bersama kepala desa yang lainnya sepakat untuk mengadukan hal ini kepada DPRD Kabupaten Bogor agar ada kepastian pembangunan huntap tersebut.
“Pemkab waktu itu kan bilang akan menuntaskan kebencanaan selesai di tahun 2023 mendatang, saya kira itu tidak bisa selesai karena kondisi data di Kecamatan Sukajaya,” lanjutnya.
Hasil dari audiensi tersebut DPRD Kabupaten Bogor menetapkan alokasi pada APBD perubahan untuk pembangunan seribu unit huntap.
Pembagunan seribu unit huntap tersebut dimaksudkan agar tidak membebani APBD murni tahun 2023.
“Saya kira tidak mungkin selesai jika anggran perubahan ini tidak ada alokasi dana tambahan. Harapan saya, DPRD dapat memperjuangkan aspirasi kami,” tambahnya.
Ujang Ruhyandi mengungkapkan saat ini warga yang tinggal di hunian sementara dengan ukuran 3×6 meter itu diisi oleh dua sampai tiga jiwa Dirinya pun khawatir dengan masalah kesehatan dan yang lainnya.
“Saya berharap korban bencana kala itu bisa segera mendapatkan hunian yang layak, aman, dan nyaman,” tungkasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom mengatakan bahwa dinamika yang terjadi pada saat ini sangat dinamis. Ia pun menyadari atas kekecewaan dari kepala desa, karena bencana ini terjadi pada tahun 2020 silam.
“Makanya, fokus di perubahan anggara 2022 kami minta untuk dianggarkan seribu unit khusus Kecamatan Sukajaya,” kata Aan
Aan menambahkan, total anggaran yang akan diajukan dalam APBD Perubahan untuk pembangunan hunian tetap sekitar Rp62 miliar dengan masing-masing per huntap 62 juta.