Hikayat Peluit Dan Tongkat: Menjadi Pak Ogah Bukan Pilihan, Demi Receh Bertarung Di Jalanan

Tidak hanya itu, Dimas pun terpaksa meminggir bila ada polisi lalu lintas yang menertibkan lalu lintas. “Jadi kalau ada polisi, kami minggir dulu, terus kalau udah gak ada kami kembali bekerja,” kata Dimas.

Hujan yang mengguyur Padalarang pada Jumat itu berhenti, pukul 10.45, Dimas kembali bekerja, dengan kaki yang terpongah-pongah karena jatuh, demi receh ia kembali menerbitkan lalu lintas semwarutnya Padalarang.*(Mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan