Beliau juga dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V. Cucu dari Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit itu merupakan seorang alim ulama yang terkenal dermawan dan tak pernah pelit untuk membagikan ilmu serta harta yang dimilikinya.
Saat hidup dia adalah menjadi amir tanah perdikan di Jatinom. Dia adalah penasihat spiritual Raja Mataram Sultan Agung.
Atas jasanya Kiai Ageng Gribig dianugerahi putri adik sinuhun bernama Raden Ayu Mas sebagai istrinya.
Selain itu, dia juga diberi kebebasan untuk memilih rumah yang akan ditempati bersama keluarganya.
Ki Ageng Gribig berhasil menjadikan Jatinom pusat penyebaran Islam di Jawa dengan membagikan kue Apem dan sembari mengucapkan kalimat “Ya Qowiyyu” dan seterusnya.
Kue apem sendiri memiliki makna simbolis dari saduran bahasa Arab, affan, yang memiliki makna dan filosofi sebagai permohonan ampunan kepada Allah.
Tradisi pembagian kue apem inilah yang kemudian secara rutin dilaksanakan Ki Ageng Gribig, dan kemudian dilanjutkan pula oleh para muridnya dan masyarakat Jatinom sampai sekarang.
Dari penyebutan kata “Ya Qowiyyu” ini pula, tradisi Saparan di Jatinom juga disebut masyarakat dengan nama tradisi “Ya Qowiyyu”. (yan).
Airlangga Hartarto, Haul Kiai Ageng Gibrib, Keturunan Airlangga Hartarto, Silsilah Airlangga Hartarto, Yaa Qowiyyu, Doa Bersama, Santri, Pondok Pesantren,