KLATEN – Atas nama Keluarga Besar Airlangga Hartarto, Haul Kiai Ageng Gibrig akan tetap dilaksanakan sebagai tradisi untuk memperingati meneladani ulama besar yang hidup di masa zaman kerajaan mataram.
Acara Haul sendiri merupakan cara mengenang perjalanan hidup Kiai Ageng Gibrig dalam berdakwah dan syiar agama Islam.
Menurut Airlangga Hartarto, Kiai Ageng Gibrig dikenal dengan nama asli Wasibagno Timur. Semasa hidupnya ulama ini memiliki kebiasaan berdoa untuk meminta keselamatan.
Untuk mengajak masyarakat agar terterik dengan kegiatan dakwahnya beliau melaksanaan doa dengan cara unik dengan nama Saparan atau tradisi sebaran Apem yang dibagikan untuk masyarakat di masa itu.
Tradisi ini sampai sekarang masih berlangsung. Untuk itu di acara Haul ini, Airlangga Hartarto menginginkan agar tradisi ini tetap dipertahankan sebagai tradisi budaya masyarakat Jatianom, Klaten.
“Kami dan keluarga besar setiap tahun secara rutin mengadakan Haul Kiai Ageng Gribig setiap bulan Safar. Ini adalah pesan dari orang tua kami, dan dari buyut-buyut kami,” tutur Airlangga saat memberi sambutan acara Haul, Dzikir, dan Shalawat Kiai Ageng Gribig, Kamis (15/9).
Kiai Ageng Gribig sendiri hidup pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo Mataram. Beliau dikenal sebagai wali besar pada zamannya.
Dalam berdakwah memiliki konsisten dengan mengajarkan kelembutan, ramah, namun tegas, serta efektif menyentuh hati masyarakat.
Kegiatan Haul ini hanya sebagai bentuk mengenang keteladanan tokoh yang melakukan dakwah dan syiar yang harus menjadi contoh seluruh umat.
‘’Gelaran Haul merupakan wujud rasa hormat dan takzim pada leluhur keluarga, yakni Kiai Ageng Gribib dan yang paling penting adalah menharap Ridha Allah SWT,’’ kata dia.
Mewakili pihak keluarga, Airlangga meminta maaf jika ada kekurangan dalam melayani selama gelaran Haul Kiai Ageng Gribig di Jatinom, Klaten.
“Atas nama keluarga berterima kasih atas kehadiran habaib, ulama, kiai, dan jamaah semua. Dan kami sebagai keluarga melayani hadirin dan mohon maaf bila ada kekurangan di sana sini. Semoga tahlil, dzikir, dan shalawat diterima Allah SWT,” ujar Airlangga.
Diketahui, Airlangga masih termasuk keturunan dari Kiai Ageng Gribig. Nama Ki Ageng Gribig sendiri diabadikan menjadi nama jalan yang membentang di wilayah Desa Gergunung, Klaten Utara hingga Kecamatan Jatinom.