“Posisi motor ada di kolong truk masuk sampai ke ban bagian depan, orangnya nyangkut di bagian belakang truk. Berarti bawa motornya kencang,” imbuhnya.
Rizal memaparkan, setelah datang pihak kepolisian dan dirinya menceritakan kronologi awal hingga kendaraannya terpaksa parkir di bahu jalan, orang-orang yang marah itu pun langsung membubarkan diri.
“Ngapain juga saya parkir di pinggir jalan begini, kalau mau istirahat juga biasanya di pom bensin. Ini terpaksa karena slip persneling,” paparnya.
Dalam pantauan, beberapa bungkus tahu tercecer di bawah truk tronton, taburan pasir untuk menutupi darah korban turut menjadi saksi bisu kecelakaan dan sebentuk sendal sebelah kiri berbahan imitasi terlihat tergeletak ditinggal pemiliknya.
“Saya sudah dari malem parkir, kalau motor enggak kencang kemungkinan enggak akan kecelakaan. Akhirnya satu orang meninggal, satu lagi dibawa ke rumah sakit,” tutur Rizal.
“Saya ini lagi nunggu Polisi, katanya mau bantu derek dulu truk biar pas service enggak di pinggir jalan. Tadi udah bikin laporan karena Polisi juga ada pas banyak orang marah itu,” pungkasnya.*** (Bas)