Pihak Gontor juga menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa atas wafatnya AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Palembang. Tidak hanya itu ia juga langsung mengusir pelaku dari ponpes dan langsung dipulangkan pada senin (5/9). Sementara menurut Noor saat ini baru ada dua orang yang jadi pelaku dan merupakan kakak kelas korban yang duduk di kelas 6 atau setara dengan kelas 12 SMA.
“Pelaku dua orang. Dan langsung tidak sampai satu jam [setelah AM wafat], surat pemberhentian, surat pemulangan, surat pengusiran langsung kami buat dan mereka langsung dipulangkan,” ucap Noor.
Noor mengatakan dua pelaku itu merupakan kakak kelas korban yang duduk di kelas 6 atau setara kelas 12 SMA. Sementara korban masih kelas 5 atau kelas 11.
Noor juga menjelaskan mengapa keterangan tertulis berbeda dengan kronologis bahwa ia hanya ingin menjaga perasaan keluarga di depan pelayat. Dan tidak mau sampai menjadi konsumsi publik.
“Jadi sebetulnya dari awal ketika jenazahnya diserahkan, memang [penyebab meninggal korban] tidak untuk konsumsi umum,” tuturnya.
Ia juga mengklaim pihak pengantar jenazah kemudian mengungkap penyebab kematian AM yang sebenarnya. Hal itu dilakukan di ruang tertutup dan privat, di depan orang tua serta keluarga korban.
“Tetapi di dalam ruang yang terbatas, kami sampaikan apa adanya, sehingga [harapannya] orang tua akan menerima,” ucap Noor
Setelah pengakuan pihak pesantren, sehari berselang, Polres Ponorogo pun bergerak cepat melakukan investigasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan prarekonstruksi di Pondok Gontor.
“Ada total 50 adegan dirangkum dari awal sampai akhir korban berada di IGD,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono, Selasa (6/9).
Catur menjelaskan bahwa 50 adegan dalam prarekonstruksi itu terdiri dari kejadian awal penjemputan korban, hingga terjadinya kekerasan yang mengakibatkan AM (17) meninggal dunia.
Olah TKP dan pra rekonstruksi itu dilakukan dari awal, ketika korban mengikuti kegiatan perkemahan Kamis-Jumat. Polisi juga menyita barang bukti berupa pentungan, air mineral, minyak kayu putih, hingga becak.