Zona musim terupdate (ZOM9120) ini, katanya, merupakan hasil dari aktivitas pembaruan sabuk musiman berdasarkan curah hujan normal dari tahun 1991 hingga 2020. Hasil pembaruan zona musiman (ZOM9120) diketahui menunjukkan adanya penambahan zona musim untuk pulau-pulau besar di seluruh Indonesia. Awalnya, Zona Musiman (ZOM) Indonesia terdiri dari 342 ZOM dan 65 NONZOM dengan total 407 zona.
Saat ini, berdasarkan pemutakhiran zona musim yang dilakukan oleh BMKG, terdapat sekitar 699 zona musiman. Sumatra 156 ZOM, Java 193 ZOM, Kalimantan 67 ZOM, Bali 20 ZOM, Nusa Tenggara Barat 27 ZOM, Nusa Tenggara Timur 28 ZOM, Sulawesi 104 ZOM, Maluku 40 ZOM dan Papua 64 ZOM.
Bagaimana sifat musim hujan kali ini?
Dibandingkan rata-rata klimatologi akumulasi curah hujan musim hujan (1991 hingga 2020), Dwikorita memprediksi kondisi musim hujan 2022/2023 secara umum akan sebanding dengan rata-rata klimatologi 478 ZOM.
Setelah itu, total 185 ZOM akan berada di atas kondisi curah hujan normal (musim hujan atau di atas rata-rata iklim) dan 36 ZOM akan terpengaruh dalam kondisi curah hujan normal (musim hujan kering atau di bawah rata-rata iklim).
Dwikorita mengatakan, prakiraan cuaca di musim hujan yang dikeluarkan BMKG harus digunakan oleh pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah sebagai pedoman perencanaan kegiatan di berbagai daerah seperti awal musim tanam, termasuk prediksi potensi bencana.
BMKG menghimbau untuk seluruh lapisan masyarakat agar waspada terhadap bencana banjir
BMKG, ujar Dwikorita, menginformasikan kepada seluruh kementerian, pemerintah daerah, pemangku kepentingan dan masyarakat untuk tetap waspada.
Terutama pada potensi dampak musim hujan, terutama dengan mengatasi dan mengurangi kemungkinan terjadinya bencana di daerah rawan banjir.
“Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan lembaga pendukung lainnya untuk lebih menjaga, memulihkan, dan menormalkan aliran sungai, area waduk, dan pekerjaan drainase. Kami bisa memberikan saran untuk membangun area dan sumur resapan di dekat pemukiman,” kata Dwikorita.