Sebut Dana Pensiun Mengandalkan APBN, Sri Mulyani Dianggap Membohongi Rakyat

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi trending di media sosial Twitter hari ini, Jumat (26/8) terkait dengan pernyataannya soal dana pensiun.

Sri Mulyani mendadak trending dan diperbincangan setelah menyebut pensiunan PNS selama ini menjadi beban negara.

Sri Mulyani mengungkap bahwa skema dana pensiun sebesar Rp2.800 triliun perlu diubah karena telah membebani keuangan negara.

Menurut Sri Mulyani, pembayaran pensiunan seluruhnya hanya mengandalkan dari APBN.

Dirangkum berbagai sumber, diketahui selama ini skema perhitungan masih menggunakan pas as you go yaitu hasil iuran 4,75 persen dari gaji PNS yang dikumpulkan PT Taspen dan sisanya dari APBN.

Begitu pula dengan pensiunan TNI dan Polri yang menggunakan sistem yang sama, akan tetapi dikelola oleh PT Asabri.

Sontak saja pernyataan Sri Mulyani itu pun mendapat berbagai protes dari warganet karena menganggap telah menipu rakyat dengan pembodohan.

“Uang pensiun itu kan dari gaji yang dipotong saban bulan. Dan itu menguntungkan negara, karena nilai uang Rp100 ribu tidak sama dengan 30 tahun yang akan datang,” cuit akun @bachru***.

“Seharusnya tunjangan para pejabat-pejabat yang super itu dikurangi. Bukan melirik milik pensiunan,” ujar akun @Adoel***.

“Saran saya untuk ibu Sri Mulyani @kemenkeu. Jika gaji pensiunan akan dihapuskan, lebih baik hapusnya hanya gaji pensiunan sekelas pejabat tinggi, jenderal-jenderal, anggota dewan, Menteri, dan Presiden. karena mereka tanpa gaji pensiunan hidupnya sudah sejahtera,” tulis akun @andri***.

“Saya bukan PNS, tetapi maaf Sri Mulyani, ini pembodohan lagi. Kenapa bisa menjadi beban negara? PNS itu dipotong tiap bulan buat pensiunnya 10 persen, ketika mereka pensiun uang itu memang hak PNS, bukannya negara terbantu karena sebelum pensiun uang PNS bisa dipakai negara,” kata akun @coachaddi***.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan