JAKARTA – Setelah bertemu dengan sejumlah Ketua Partai Politik, Hary Tanoesoedibjo sebagai Ketua Umum Partai Perindo kali ini, bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang didampingi oleh Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Alhabsy dan Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman pada Selasa, (23/8).
Pada pertemuan tersebut, Hary Tanoesoedibjo didampingi dan sekaligus memperkenalkan Muhammad Zainul Majdi atau dikenal dengan Tuan Guru Banjang (TGB) kepada para petinggi PKS itu.
Dihadapan petinggi PKS, dijelaskan bahwa TGB saat ini sudah resmi menjadi Ketua Harian Nasional Partai Perindo dengan tugas memimpin Partai Perindo.
“Saya memperkenalkan Pak TGB telah dilantik menjadi Ketua Harian Nasional yang sehari-hari aktif sekarang memimpin Partai Perindo,” ujar pria yang akrab dengan sebutan HT itu.
HT memaparkan, pertemuan ini merupakan ajang silahturahmi antar pimpinan kedua partai politik. Dalam pertemuan ini, lanjut HT, kedua pimpinan Partai banyak membicarakan mengenai perkembangan politik ke depan.
“Ini silaturahim supaya saling dekat. Tidak hanya dekat di acara-acara formal, tetapi secara kekeluargaan, kedua pimpinan partai ini bisa lebih baik,” kata HT.
Kedua, HT memperkenalkan TGB yang kini menjabat Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo.
HT juga tidak menampik bahwa pertemuan dengan Presiden PKS dapat dikatakan sebagai langkah awal untuk mebangun kolaborasi.
“Ini merupakan satu starting point bagaimana kita ke depan bisa kolaborasi. Yang tentunya saling mengisi untuk kemajuan negara kita sendiri yang kita cintai. Intinya di situ,” ungkap HT.
HT menilai, masing-masing partai politik memiliki cara kerja berbeda. Tetapi memiliki tujuan sama yaitu membangun Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat.
“Cara kan bisa macam-macam, bisa berbeda tetapi tujuannya sama,” imbuh HT.
Sementara itu, di tempat sama, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjelaskan pertemuan dengan HT dan jajaran petinggi Partai Perindo guna mencari titik temu untuk melakukan kolaborasi.
“Kita banyak membahas, ingin mencoba mencari titik titik temu dan upaya untuk membangun kolaborasi bersama dengan dua partai ini,” ujar Syaikhu.
Diungkapkannya pula, dalam Pemilu, koalisi antara satu parpol dengan parpol lainnya bersifat sangat fleksibel.