Dia juga mengapresiasi antusias warga yang membanjiri lokasi festival dan turut memeriahkan perayaan hari jadi provinsi tertua di Indonesia ini.
“(Acaranya) Lebih meriah lah dibanding Garut, karena memang melibatkan seluruh kota kabupaten di Jabar ya. Kalau di Garut kan paling satu wilayah aja ya. Di sini juga ada banyak acara acara juga ya bukan hanya festival kuliner,” ujarnya.
Dalam festival yang hanya berlangsung selama sehari ini, dia telah menyiapkan sebanyak 1.000 porsi baso aci acay, yang menjadi menu andalan Kabupaten Garut, di samping Dodol dan Burayot yang juga menjadi makanan khas wilayah yang dikenal dengan Domba Garut-nya itu.
“Kita disini 1000 mangkok yang matang, lalu 200 bungkus yang kemasan, itu untuk baso aci acay aja. Disini stan nya kan bukan baso aci acay, ada bakso, dodol, sama burayot, makanan ciri khas Garut lah,” kata dia.
“Ini kan gratis ya, jadi kita harap semuanya habis hari ini. Karena besok kan tidak ada, jadi diusahakan hari ini habis,” sambungnya.
Di usia ke-77 ini, dia berharap Jabar dapat meningkatkan keadaan kondusif dan infrastrukturnya, khususnya untuk upaya penguraian kemacetan.
“Mudah-mudahan bisa lebih lancar, kondusif lagi, kaya infrastruktur dan jalan juga bisa dibenahi lagi, biar nyaman, tidak seperti sekarang kan setiap hari macet, semoga bisa diminimalisir lagi lah (macetnya) biar nyaman kalau main ke Bandung,” harapnya.*** (Arv)