JABAREKSPRES – Tindakan berbohong sering dilakukan seseorang untuk menutupi fakta yang terjadi. Biasanya anak kecil sering berbohong agar terhindar dari hukuman orang tua. Namun jika sifat mudah berbohong itu masih kerap dilakukan hingga dewasa, bisa jadi kamu mengidap penyakit bernama Mythomania / mitomania. Lalu apa mitomania itu?
Mitomania adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang berbohong secara terus menerus dalam jangka waktu berkepanjangan.
Namun, penyakit ini tidak dapat dikategorikan sebagai gangguan mental. Hanya saja bisa menjadi gejala kepribadian antisosial. Perbedaan mitomania dengan tindakan kebohongan biasa ialah terletak dari bahan cerita yang mereka ucapkan.
Seseorang yang mengidap mitomania akan berbohong sesuai fantasi atau cerita orang lain yang membuatnya seolah nyata. Mereka terlihat menjadi tokoh utama dalam aksi penyelamatan atau korban dalam tindak kekerasan.
Mereka mengaku mempunyai penyakit ekstrim yang mematikan hingga membuat cerita palsu tentang prestasi tertentu. Mereka sadar bahwa tindakan bohong merugikan namun mereka tidak bisa membuat klarifikasi atau berkata jujur.
Tindakan seperti mengakui sebuah nama sekolah atau kampus menjadi tempat pendidikannya padahal bukan, menjadi salah satu bentuk mitomania.
Mereka membawa cerita asli siswa atau mahasiswa sebagai cerita pribadinya sehingga orang lain yang tidak tahu akan terkecoh dengan hal ini. Meskipun susah untuk mendeteksi seseorang yang memiliki metomania, kamu bisa melihat dengan alur cerita yang disampaikan mereka, biasanya kisah yang diceritakan bersifat rumit, dramatis, detail dengan pembawaan yang meyakinkan.
Jika sudah terkena tanda-tanda berbohong yang tidak biasa, hendaknya untuk segera menjalani pengobatan terapi di ranah ahli seperti psikiater karena metomania dapat memicu penyakit kesehatan mental yang serius. (main2id)