Akibat Bentrok dengan SMK 3 Baleendah, SMK 2 Pasundan Banjaran Larang Siswa Bawa Motor

JabarEkspres.com, BALEENDAH – Plt Kepala SMK 2 Pasundan Banjaran, Nurkholif,  menyampaikan bahwa pihaknya akan mengevaluasi peristiwa bentrokan yang terjadi dan tingkatkan pengawasan bagi para siswa. (Baca selengkapnya di sini)

“Mudah-mudahan dengan kejadian seperti ini kita ambil hikmahnya. Semua itu pasti ada sesuatu yang bisa kita ambil dan bermanfaat untuk sekolah,” kata Nurkholif di Kantor Polsek Baleendah, Rabu (3/8).

Diketahui, sejumlah siswa SMK 2 Pasundan Banjaran terlibat bentrokan dengan para pelajar SMK 3 Baleendah.

Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, bentrokan tersebut melibatkan para pelajar dari SMK 2 Pasundan Banjaran dan SMK 3 Baleendah.

Bentrokan antara para pelajar SMK 2 Pasundan dan SMK 3 Baleendah itu semakin diramaikan dengan tayangan video lain, yang menampilkan keributan di Jalan Adi Kusumah, Baleendah.

Dari video yang diterima Jabar Ekspres, terlihat sekelompok pelajar dari SMK 3 Baleendah tengah berkumpul di perempatan Jalan Adi Kusumah, kemudian dihampiri oleh sejumlah siswa SMK 2 Pasundan Banjaran hingga terjadi keributan.

“Terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada bapak Kapolsek yang sudah memfasilitasi (mediasi dua belah pihak),” ujar Nurkholif.

Mediasi yang dilakukan di Kantor Polsek Baleendah itu berujung damai antara siswa SMK 2 Pasundan Banjaran dan pelajar SMK 3 Baleendah.

“Mudah-mudahan ke depannya kami bisa lebih bersinergi lagi untuk masa depan anak-anak,” ucap Nurkholif.

Meskipun sejumlah siswa SMK 2 Pasundan Banjaran terlibat bentrokan, Nurkholif menegaskan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berlangsung alias aktivitas sekolah tidak dihentikan.

“Nanti kita imbau kembali, agar jika belum usia 18 tahun tidak diperbolehkan (membawa motor ke sekolah),” imbuh Nurkholif.

Pada kesempatannya, dia menerangkan, pihak SMK 2 Pasundan Banjaran rencana ke depannya akan berkoordinasi dengan Polsek Baleendah.

Tujuannya selain untuk pembinaan para siswa, sinegritas itu diharapkan supaya pelajar SMK 2 Pasundan Banjaran mendapat pembekalan sosial dan peristiwa bentrokan tidak terulang kembali.

Sementara itu, Kapolsek Baleendah, Kompol Sungkowo menyarankan, pengawasan para siswa perlu ditingkatkan oleh pihak sekolah.

“Umumnya di Kabupaten Bandung, semua elemen pelajar tidak ada lagi kejadian yang serupa,” paparnya.

“Dalam hal ini secara penegakan hukum, kami dari Kepolisian tidak akan segan-segan jika terjadi lagi (bentrokan pelajar) akan kita tindak tegas,” tutup Sungkowo.*** (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan