BANDUNG – Kurikulum Merdeka serentak telah diterapkan sekolah pada awal Juli 2022, kemarin. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Kota Bandung, mengambil opsi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi.
Wakil Kepala SMKN 9 Kota Bandung, Yadi Suryadi menyebut, pihaknya tak memiliki kewenangan memilih. Lantaran pada tahun sebelumnya sudah menerapkan kurikulum prototipe.
“Kalau statusnya, masuk merdeka berbagi. Karena sudah masuk tahun kedua. Saat itu menyebutnya, kurikulum prototipe atau penggerak,” ucapnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (2/8).
“Kurikulum Merdeka Berbagi, itu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Yadi menambahkan, komponen pembelajaran pun mulai diterapkan sekolahnya. Yakni program pembelajaran yang menggunakan sistem blok.
“Sejauh ini berjalan dengan baik. Kami juga masih beradaptasi tapi sejauh ini bisa diterapkan, lancar,” katanya.
“Ini tengah uji coba dalam penerapan sistem blok. Belajarnya pakai sistem blok. Baru diterapkan sekarang,” imbuh Yadi.
Dirinya menuturkan, sistem blok diberlakukan pada setengah semester kelas 11 dan 12, tahun ini. Dalam satu semester, terdapat dua blok.
“Jadi, ada beberapa kelas yang memakai blok mata pelajaran umum dulu, kemudian ada blok mata pelajaran kejuruan. Nanti stelah semester berakhir, ditukar,” tuturnya.
Yandi mengaku, keterampilan para anak didiknya tampak lebih terarah. Kemudian, materi yang sudah disesuaikan mempermudah pembelajaran.
“Misalkan untuk kejuruan, targetnya membuat produk atau project. Dengan sistem blok itu, bisa intens dalam pengerjaannya. Tidak terganti dengan pelajaran umum. Jadi, bakal selesai project-nya,” ucapnya.
Target utamanya, supaya melatih tingkat kompensasi para siswa. “Diharapkan dari segi skill dan keterampilan itu lebih mendalam lagi. tapi nanti kami lihat apabila ada kejenuhan, atau tidak, pada siswa,” pungkasnya. (zar)