Pilar Art Club dan Menumbuhkan Mental Kreatif Anak lewat Seni Rupa

Anak-anak perlu kebebasan. Tak boleh ada yang membatasi. Maka, kreativitas pun bakal lahir dengan sendirinya dari tangan-tangan mungil ini.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres

 

Dua orang menjadi sosok di balik lahirnya Pilar Art Club. Ica Mangadil dan Zikri Rediansyah. Mereka memang menyukai anak-anak. Dunia anak-anak. Pada Agustus 2021, keduanya lalu memutuskan untuk menciptakan klub ini.

Kelompok bermain yang berfokus pada pendidikan seni rupa tersebut tak melulu soal ‘kerja-kerja kebudayaan’. Anak-anak tidak dipaksa untuk menjadi seorang seniman. Bebas. Kedua pendiri klub ini hanya ingin menumbuhkan mental kreatif anak-anak.

“Kurikulumnya, memang kita mengembangkan mental kreatif ke anak lewat seni rupa,” ujar Ica kepada Jabar Ekspres, “Biar anak berani. Berani mengambil keputusan dan belajar banyak hal lewat seni rupa.”

Selama enam bulan, anak-anak bakal dibekali berbagai hal. Tentu, hal-hal menyenangkan. Soal menggambar, melukis, dan kerja-kerja menyenangkan lainnya.

Lantas hasilnya, pameran. Penulis sudah melihat pameran yang dimaksud. “Children Miracle Exhibition”. Pameran yang menampilkan karya dari 48 seniman cilik, rentang usia 3-16 tahun. Masing-masing memamerkan satu hingga tiga karya.

Children miracle. Keajaiban anak, kan, kita lihat ya, ternyata keajaiban (seni) anak itu bukan masalah teknis saja yang dilihat,” kata Ica.

Melainkan, terdapat ide dan konsep-konsep di dalamnya yang menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang luar biasa.

Pada akhirnya, pameran yang masih berlangsung sedari 23-30 Juli di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jabar, Kota Bandung itu, keseluruhan menampilkan sisi kreatif anak saat berkarya.

Bahwa seni rupa bukan hanya berbicara perihal realisme saja. “Enggak cuma (harus) mirip. Tapi bagaimana caranya imajinasi anak tercurahkan lewat gambar. Dan semua karya di sini ada konsepnya masing-masing,” jelasnya.

Terlebih anak-anak didik termasuk orang tua, sudah diberi pemahaman. Klub yang dimasuki anaknya bukan sekadar tempat les melukis dengan tujuan menghasilkan karya ‘bagus’ saja.

“Yang penting, tujuannya mental kreatif dan berani dan lain-lain. Dan anak-anak juga excited. ‘Oh pameran kaya gini, jadi aku bisa liat ide-ide yang lain kayak apa’,” ucapnya menirukan anak didiknya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan